Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Sebagai Pupuk Kompos Yang Ramah Lingkungan dan Ekonomis di Desa Weranggere Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur
DOI:
https://doi.org/10.31851/wdk.v7i1.16110Abstract
Pupuk menjadi solusi bagi masyarakat dalam memberikan nutrisi pada tanaman yang membantu para petani dalam menigkatkan kualitas tanah dan kesuburan pada tanaman. Namun kesulitan pupuk memaksa petani mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli pupuk kimia dari luar pada hal tersedia bahan baku pembuat pupuk yang ramah lingkungan. Pupuk yang dibeli umumnya adalah pupuk kimia mengandung pestisida. Jika digunakan secara overdosis maka akan merusak unsur hara pada tanah dan merusak tanaman. Oleh karena itu, dalam kegiatan PKM di Desa Weranggere ini dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah organik sebagai pupuk kompos organik yang ramah lingkungan dan ekonomis. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan mengingat ada potensi di desa yang belum dimanfaatkan masyarakat, yakni limbah pertanian di ladang dan sampah rumah tangga yang menjadi bahan dasar pembuatan pupuk kompos yang ramah lingkungan. Proses pembuatan pupuk kompos sangatlah mudah sehingga masyarakat di desa Weranggere dapat mempraktekannya didukung oleh bahan-bahan yang mudah didapat.dibutuhkan sangatlah mudah didapatkan dan tidak menguras banyak tenaga dalam pembuatannya. Melalui kegiatan ini masyarakat Desa Weranggera memahami kerugian dan keuntungan menggunakan pupuk kompos organik dan pupuk kimiah. Masyarakat desa Weranggera dapat membuat pupuk kompos denganmemanfaatkan limbah pertanian dan sampah rumah tangga sehingga mampu memenuhi kebutuhan pupuk secara mandiri, menghemat pengeluaran rumah tangga membeli pupuk kimia serta secara cerdas menanggulangi limbah pertanian dan sampah rumah tangga.
References
Anugrah, D., & Maulida, A. (2023). Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Bantul. 02(02), .
Argarini, D. F., Rochsun, R., Sunuyeko, N., & Litik, B. S. Y. (2023). Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Dari Daun Kering. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat, 1(01), 14–21. https://doi.org/10.33503/prosiding_pengabmas.v1i01.3567
Dan, P., Tanaman, H., & Darat, K. (2021). 1 , 2 , 3 1). 1(1), 1–9.
Handono, S. Y. (2023). Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Dan Eco Enzyme Di Kota Malang: Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos …. Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada …, 9(1), 60–67. https://journal.unesa.ac.id/index.php/abdi/article/view/21881%0Ahttps://journal.unesa.ac.id/index.php/abdi/article/download/21881/10101
Ningrum, W. A., Khatimah, H., & Putra, P. (2022). Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos. An-Nizam, 1(2), 20–28. https://doi.org/10.33558/an-nizam.v1i2.4167
Sugiatun. (2017). Tingkat Penggunaan Effective Mikroorganisms - 4 (EM4) Terhadap Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Sabut Sawit Fermentasi. Jurnal ISTEK, 10(1), 139–153.
Sutama, I. N., Fitriyani, I., Kamaruddin, Rahim, A., & Rachman, R. (2019). Sosialisasi Dan Pelatihan Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Kompos Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pupuk Masyarakat. Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal, 2(1), 55–60.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Kornelis Andito Pele, Urbanus Ola, Eusabius Separera Niron
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish this journal agree to the following conditions:The author has the copyright and entitles the journal to the first publication with works that are licensed simultaneously under the Creative Commons Attribution CC BY License which allows others to share their work with the recognition of the authorship of the work and initial publications in this journal.
Â
The author can make separate additional contract agreements for the non-exclusive distribution of published journal versions of the work (for example, posting them to the institutional repository or publishing them in a book), with recognition of the initial publication in this journal.
Â
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) before and during the delivery process because it can lead to productive exchanges, as well as quotes that are earlier and larger than published works