Pelatihan dan Pendampingan Guru-guru MGMP Bahasa Indonesia Tingkat SMA Kabupaten Aceh Tamiang dalam Analisis Butir Soal Berbasis HOTS
DOI:
https://doi.org/10.31851/wdk.v7i2.16857Abstract
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru dalam menganalisis dan membuat soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Fokus pelatihan adalah membantu guru menciptakan soal yang menantang keterampilan berpikir analitis, evaluatif, dan kreatif pada siswa, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kegiatan ini diadakan di Aceh Tamiang dan melibatkan guru-guru Bahasa Indonesia tingkat SMA yang tergabung dalam MGMP Kabupaten Aceh Tamiang. Masalah yang dihadapi oleh guru adalah keterbatasan dalam memahami dan mengimplementasikan soal HOTS, serta belum terbiasanya guru dalam menyusun soal yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Solusi yang ditawarkan berupa pelatihan dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membuat dan menganalisis soal berbasis HOTS sesuai dengan standar kurikulum. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kompetensi guru, pembuatan kumpulan soal HOTS, serta publikasi dalam bentuk artikel dan buku panduan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini juga mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas, terutama dalam hal pengabdian dosen di luar kampus dan penerapan hasil kerja dosen yang bermanfaat bagi masyarakat.
References
Awaliyah, S. (2018). Penyusunan soal HOTS bagi guru PPKN dan IPS Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial, 1(1), 46-53.
Laila, N. (2019). Meningkatkan kemampuan guru IPS dan PPKN dalam menyusun soal HOTS melalui workshop di kota Mojokerto. Jurnal Inovasi Pembelajaran, 5(2), 19- 24.
Merta, I.W., Lestari, N., & Setiadi, D. (2019). Teknik penyusunan instrumen higher order thinking skills (HOTS) bagi guru-guru SMP rayon 7 Mataram. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat, 2(1), 48-53.
Salirawati, D., dkk. (2017). Pelatihan pengembangan soal HOT (higher order thinking) sebagai peningkatan kompetensi pedagogik guru. INOTEKS, 21(1), 14-25.
Salam, M. S. (2019). Penyusunan soal HOTS guru bahasa Indonesia SMP negeri di kota Tulungagung. Jurnal Ilmiah NOSI, 7(2).
Tajudin, N. M., & Chinnappan, M. (2017). Role of higher order thinking skills in enhancing mathematical problem solving, Man in India, 97(17), 209-214.
Thomas, A., and Thorne, G. (2009). How To Increase Higher Order Thinking. Metarie, LA: Center for Development and Learning. Tersedia: http://www.cdl.org/resource- library/articles/HOT.php?type=subject&id=18.
Wahidmurni. (2017). Metodologi Pembelajaran IPS: Pengembangan Standar Proses Pembelajaran IPS di Sekolah/Madrasah.ß Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Wahyuningtyas, N., & Ratnawati, N. (2018). Workshop pengembangan soal higher order thinking skill (HOTS) bagi guru-guru MGMP IPS kabupaten malang pelatihan penyusunan. Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial, 1(2), 73-79.
Widana, I. W. (2017). Higher order thinking skills assessment (HOTS). JISAE (Journal of Indonesian Student Assesment and Evaluation), 3(1), 32 - 44.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Arif Fadhilah, Indah Fajarini, Joko Hariadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish this journal agree to the following conditions:The author has the copyright and entitles the journal to the first publication with works that are licensed simultaneously under the Creative Commons Attribution CC BY License which allows others to share their work with the recognition of the authorship of the work and initial publications in this journal.
Â
The author can make separate additional contract agreements for the non-exclusive distribution of published journal versions of the work (for example, posting them to the institutional repository or publishing them in a book), with recognition of the initial publication in this journal.
Â
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) before and during the delivery process because it can lead to productive exchanges, as well as quotes that are earlier and larger than published works