Literasi Digital Bagi Remaja dan Karang Taruna Dalam Upaya Mencegah Informasi Hoax Di Desa Sukaraja Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu
DOI:
https://doi.org/10.31851/dedikasi.v5i2.7536Keywords:
Literasi, Digital, Karang Taruna, Remaja, Media SosialAbstract
Seiring dengan kemajuan teknologi menyebabkan perkembangan media massa berbasis internet, khususnya media sosial (media online/daring) juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap orang dapat membuat akun media daring sebagai ruang untuk mengekspresikan berbagai perilaku komunikasi dalam proses interaksinya di dunia maya. Kehadiran media massa dan media sosial juga telah memberi banyak perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya bagi kalangan remaja  dan Karang Taruna di desa. Literasi informasi diterima oleh kaum muda digital sekarang ini adalah sebagai keterampilan yang penting untuk dikuasai selain kemampuan menggunakan teknologi informasi. Atas tujuan itulah, program penyuluhan literasi media sosial di era digital ini dilakukan. Agar generasi muda digital dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak ketinggalan informasi. Namun, sejalan dengan itu, generasi muda digital juga diharapkan dapat bersikap kritis, cermat dan selektif dalam bermedia, sekaligus mampu memilah dan mengantisipasi dampak-dampak negatif yang muncul. Maka, untuk mengatasi masalah itu, meningkatkan kemampuan literasi media di era digital menjadi langkah kongkret yang harus dilakukan
References
Tsaniyah, N., & Juliana, K. A. (2019). Literasi Digital Sebagai Upaya Menangkal Hoaks Di Era Disrupsi. AlBalagh : Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 4(1), 121. https://doi.org/10.22515/balagh.v4i1.1555
Rahadi, D. R. (2017). Perilaku Pengguna Dan Informasi Hoax Di Media Sosial. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1), 58–70. https://doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1342
Mubasyaroh. (2017). Melawan Hoax di Media Sosial dan Media Massa. MELAWAN HOAX Di Media Social Dan Media Massa, 138
Pratiwi, N., & Pritanova, N. (2017). Pengaruh Literasi Digital Terhadap Psikologis Anak Dan Remaja. Semantik, 6(1), 11. https://doi.org/10.22460/semantik.v6i1p11.250 Priharyo, R. (2018). Aktivitas Diskominfo Provinsi Jawa Timur dalam Menangkal Hoax dan SARA melalui Literasi Digital.".
Lazonder, A. W., Biemans, H. J. a, & Wopereis, I. G. J. H. (2000). Differences between novice and experienced users in search information on the World Wide Web. https://doi.org/10.1002/(sici)1097-4571(2000)51:6<576::aid-asi9>3.0.co;2-7
ONS. (2015). Internet Users.
Pooter, J. W. (2011). Media literacy (7th ed.). California: SAGE. https://doi.org/10.1332/policypress/9781847424396.003.0018
Pratama, A. B. (2016, December). Ada 800 Ribu Situs Penyebar Hoax di Indonesia. CNN Indonesia. Retrieved from http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161229170130-185-182956/ada-800-ribu-situs-penyebar-hoax-di-indonesia/
Respati, S. (2017, January 23). Mengapa Banyak Orang Mudah Percaya Berita “Hoax� Kompas.com.Retrievedfrom
http://nasional.kompas.com/read/2017/01/23/18181951/mengapa.banyak.orang.mudah.percaya.berita.hoax.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish this journal agree to the following conditions:The author has the copyright and entitles the journal to the first publication with works that are licensed simultaneously under the Creative Commons Attribution CC BY License which allows others to share their work with the recognition of the authorship of the work and initial publications in this journal.
Â
The author can make separate additional contract agreements for the non-exclusive distribution of published journal versions of the work (for example, posting them to the institutional repository or publishing them in a book), with recognition of the initial publication in this journal.
Â
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) before and during the delivery process because it can lead to productive exchanges, as well as quotes that are earlier and larger than published works