Sosialisasi Pengenalan Sejarah Kebudayaan Banten Melalui Motif Batik Cikadu Pada Mata Kuliah Reading Comprehension

Authors

  • Eneng Liah Khoiriyah STKIP Syekh Manshur
  • Iim Khairunnisa
  • Dede Imtihanudin
  • Minhatul Ma'arif
  • Usep Sapul Mustakim
  • Eka Dewi Fithrotunnnisa
  • Idris Supriadi

DOI:

https://doi.org/10.31851/dedikasi.v5i2.9273

Keywords:

Kata Kunci, Sejarah Kebudayaan Banten, Batik Cikadu, Reading Comprehension

Abstract

Penelitian PKM ini bertujuan untuk memberikan Sosialisasi Pendampingan Sejarah Kebudayaan Banten Mata Kuliah Reading Comprehension Materi Story Telling yang hampir punah. Kami juga mencoba merevitalisasikan sejarah kebudayaan banten melalui story telling dengan harapan mahasiswa mampu bercerita sejarah kebudayaan banten. karena story telling adalah proses penyampaian cerita secara komunikative. Mahasiswa dituntut untuk memahami cerita tersebut. Salah satu fungsi story telling adalah Mengasah kemampuan berbicara dan mendengarkan dalam Bahasa Inggris dan juga Memungkinkan siswa mempelajari budaya dan sejarah. Bayak mahasiswa yang minim pengetahuan tentang Sejarah Kebudayaan Banten oleh karena itu Kami mengadakan PKM Kolaborasi dengan berbagai mahasiswa dan dosen. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah kualitatif Deskriptif. Metode kualitatif adalah salah satu metode yang diperuntukan untuk memahami, menguraikan, dan bahkan menjelaskan fenomena social. Hasil yang di dapatkan dalam PKM ini adalah Mahasiswa sangat tertarik dan senang dalam kegiatan tersebut karena ini merupakan bahan untuk membuat sebuah cerita khususnya story telling Sejarah Kebudayaan Banten.

References

Abdulah, Irfan (Ed.). 1999. Bahasa Nusantara: Posisi dan Penggunaannya Menjelang Abad Ke-21. Jakarta: Pustaka Pelajar

Aluh Shiba Hizmiakanza dan Dian Rahmawati. 2018. Strategi Revitalisasi Kawasan Banten Lama. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 2, (2018) ISSN: 2337-3539 (2301-9271)

Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. London: Sage Publications.

Max Kreminski, Melanie Dickinson, Michael Mateas, Noah Wardrip-Fruin. 2020. Why Are We Like This?: The AI Architecture of a Co-Creative Storytelling Game. ACM ISBN 978-1-4503-8807-8/20/09. https://doi.org/10.1145/3402942.3402953

Moleong J Lexy. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi revisi). PT Remaja Rosdakarya. 2004. Bandung.

Nur Seha dan Ovi Soviaty Rivay. 2015. Wayang Garing: The Function and The Revitalization Efforts of Bantenese Iconic Culture. METASASTRA, Vol. 8 No. 1, Juni 2015: 77—90

Nurjaman, F., Sudadio, S., & Faturohman, N. 2017. Implementasi Pelatihan Tari Daerah dalam Melestarikan Tarian Banten di Sanggar Raksa Budaya Kota Serang. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(2), 152–160. https://doi.org/10.15294/ plsv1i2.19414

Rizal Fauzi, Minhatul Ma’arif, Idris Supriadi. 2020. REVITALISASI BAHASA SUNDA BANTEN MELALUI “KOMUNITAS AING†SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN DI BANTEN. Jurnal Membaca http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca Volume 5 Nomor 2 November 2020

Riyanto, A.P. 2011. “Keluhuran Budaya Banten di Keteguhan Seorang Ibuâ€dalam Siti Zuhro. Ratu Atut Chosiyah dan Signifikansi Pemimpin Perempuan. Jakarta: Gramedia.

Sinta Dewi Rosadi Fakultas,Gumelar Pratama.

Downloads

Published

2022-10-26