STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI TINGKAT DASAR

Authors

  • Yuspar Uzer

DOI:

https://doi.org/10.31851/pernik.v3i2.4953

Abstract

Strategi adalah pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang adalah perlu adanya kaitan antara strategi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, agar diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Strategy pembelajaran terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang akan menjamin bahwa siswaakan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran. Banyak peneliti yang mengelompokkan strategi belajar menjadi 4 jenis: kognitif, meta-kognitif, efektif, dan sosial. Strategi kognitif berhubungan dengan daya pikir pembelajar dalam emngolah bahan belajar mengajar. Strategi meta-kognitif berhubungan dengan taktik atau cara pembelajar untuk menghadapi dan mengelola bahan belajar mengjar. Strategi efektif berhubungan dengan sikap dan perasaan pembelajar dalam menghadapi proses belajar pembelajar. Strategi sosial berhubungan dengan kerjasama pembelajar dengan sejawatnya dalam mencapai tujuan belajar.Pengelompokkan ini tampaknya lebih sederhana namun lebih jelas batasanbatasannya. Sedangkan menurut Oxford memiliki pikiran-pikiran dasar yang sama seperti beberapa peneliti lain, Oxford pertamatama membagi strategi belajar menjadi dua bagian besar: langsung dan tidak langsung. Starategi langsung kemudian dirinci lebih lanjut menjadi tiga jenis; memori, kognitif, dan kompensasi. Strategi tidak langsung dibagi menjadi tiga: meta-cognitif, efektif, dan social. Masing-masing strategi memiliki jenis-jenis kegiatan sendiri. Menurut Burdo & Byrd mengemukakan beberapa strategi yang dapat dipilih guru dalam pembelajaran, yaitu strategi Deduktif-Induktif dan strategi Ekspositori langsung dan belajar tuntas

References

Confrey, Jere. (1995). ‘A Theory of Intellectual Development’.Journal for the Learning of Mathematics. Vol 15,1 (Februari). 38 – 47.

Edelsky, C., Altwelger, B., & Flores, B. (1991). Whole Language What’s the Difference?. N.H.: Heinemann.

Goodman, K. (1986) What’s Whole in Whole Language, New Hampshire: Heinemann.

Krashen, S.D. (1999). Principles and Practice in Second Language Acquisition. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall International.

Spada, N & Lightbown, P.M. (1993). How Languages Are Learned. Oxford: Oxford Univ. Press.

Kulik, C. C., Kulik, J.A. & BangertDrowns, R.L. (1990). ‘Effectiveness of Mastery learning Programs: A Meta-Analisis’. Review of Educational Research. Vol. 60, No. 2, Summer, pp. 265-299.

Lado, R. (1985). Memory Span as a Factor in Second Language Learning, dalam IRAL 3:23-129.

Nunan, D. (1990). Designing Tasks for Communicative Classroom. Cambridge: Cambridge University Press.

Oxford, R. L. (1990). Language Learning Strategies: What Every Teacher Should Know. Boston: Heinle and Heinle Publishers.

O‟Malley, J. M., & A. Chamot.(1990). Learning Strategies in Second Language Acquisition. Cambridge: Cambridge University Press.

Stern, H.H. (1983). Fundamental Concepts Of Language Teaching. 7th Impression. Oxford: Oxford University Press.

Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Downloads

Published

2020-11-21