RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) TERHADAP PEMBERIAN JAMUR Trichoderma sp.

Authors

  • Ema Oktapia

DOI:

https://doi.org/10.31851/indobiosains.v3i1.5301

Abstract

A research entitled Responses to the Growth of Chili Rawit (Capsicum frutescens L.) to Trichoderma sp Mushroom, March to June 2017 in Muara Siban Village, Lahat Regency, South Sumatra. This study aims to determine the Responses of Rawit Chillies Growth Against Giving Mushroom Trichoderma sp. The method used was Completely Randomized Design (RAL) with 6 treatments and 4 replications with the treatment details of P0 (without Trichoderma sp), P1 (25 g Trichoderma sp / kg soil pellet), P2 (50 g of Trichoderma sp / kg soil pellets ), P3 (75 g of Trichoderma sp / kg soil pellets ),P4 (100 g of Trichoderma sp / kg soil pellets) pellet, P5 (125 g of Trichoderma sp / kg soil pellets), was analyzed by Analysis of Scales Variety (ANSIRA) at 5% . The parameters observed in this study were plant height, stem diameter and number of leaves. The results of the analysis of Sidik Ragam (ANSIRA) showed that Trichoderma sp had significant effect on plant height, stem diameter, and number of leaves. The best treatment was found in the treatment of 75 g of Trichoderma sp / kg soil pellets because it has the highest average value of each parameter ie the average height of plant 25.7 cm, stem diameter 3.22 mm, and the number of leaves 15 strands, while the lowest yield In the treatment without Trichoderma sp pellet sp with an average height of 15.3 cm, stem diameter 2.07 mm, and leaf number 8.75 strands.

Keywords: Trichoderma sp, Growth , Chilli Rawit (Capsicum frutescens L.).

 

References

Afitin, R dan Sri, D. 2009. Pengaruh Dosis Kompos dengan Simulator Trichoderma Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays l.) Varietas Pioner -11 pada Lahan Kering. Jurnal Bioma. Vol. 11, No. 2.

Ahmad. 2014. Pemanfaatan Agensia Hayati Trichoderma harzanium. (http://Ahmadhamdani.org.com/2014/05/ pemanfaatan-agensia-hayati-Trichoderma-sp.html). Diakes 11 Januari 2017.

Anonim. 2007. Cabai rawit. http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai. Diakses pada

tanggal 16 Desember 2016.

Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Palembang.2014. Jamur Trichoderma sp dalam Media Pelet. BPTP Palembang.

Barus W.A. 2006. Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annum L.) Dengan Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian Vol:4, No:1.

Cahyono, B. 2003. Cabai Rawit. Kanisius. Yogyakarta.

Dina. 2003. Pengendalian Hayati Patogen Tanaman Laporan Pelaksanaan Latihan Metodelogi Penelitian Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. Kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Hama dan Penyakit dan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. IPB. Bandung.

Deptanh. 2008. Pemanfaatan Musuh Alami.

(Http://ditjenbun.deptan.go.id/perlinbun/linbun/index.php?option=com_content&task=view&id=120&ltemid). Diakses pada tanggal 15 Desember 2016.

Dermawan, R. Dan H. Asep. 2010. Budidaya Cabai Unggul, Cabai Besar, Cabai Keriting, Cabai Rawit, dan Paprika. Penebar Swadaya. Jakarta.

Eddy, T. dan W.Y. Wahyu. 2006. Pengaruh Introduksi jamur Trichoderma sp terhadap Perkembangan Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporium). Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat. BPTP. Jawa Barat.

Hanafiah, K.A. 2002. Rancangan Percobaan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harjanti, R.A., Tohari dan S, H.N. Utami. 2014. Pengaruh Takaran Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan Awal (Saccharum officinarum L.) pada Inceptisol. Jurnal Vegetalika. Vol.3. No.2.

Harpenas, dan R. Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Herlina, dan D. Pramesti. 2004. Penggunaan kompos aktif Trichoderma sp dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Herlina, L. 2009. Potensi Trichoderma harzianum sebagai Biofungisida pada Tanaman Tomat. Jurnal Biosainfitika. Vol.1 No.1.

Hewindati, dan Yuni. 2006. Hortikultura. Universitas Terbuka. Jakarta.

Indra.2008. Media Pertumbuhan Serta Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. (Http://ekmonsaurus.com). Diakses pada tanggal 15 Desember 2016.

Maspary.2010. Cabai Rawit (Capsicum frustescens). (Http://www.Gerbang pertanian.com/2013/01/peran-jamur-trichoderma-dalam-pertanian.html.). Diakses tanggal 24 Juli 2017.

Mukarlina, S. Khotimah dan R. Rianti. 2010. Uji Antagonis Trichoderma harzianum Terhadap Fusarium spp. Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Cabai (Capsicum annum) Secara In Vitro. Jurnal Fitomedika. 7(2): 80-85.

Novandini, A. 2007. Eksudat Akar Sebagai Nutrisi Trichoderma harzianum DT38 Serta Aplikasinya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat. Jurnal Institut Pertanian Bogor. Diakses tanggal 19 Agustus 2017.

Nurbailis, 2010. Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Medium Perbanyakan Trichoderma harzianum dan Aplikasinya pada Tanaman Cabai. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Andalas. Padang.

Nurfalach dan R. Devi. 2010. Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) di UPTD Perbibitan Tanaman Hortikultura Desa Pakopen Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Tugas Akhir. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Salintaruh, 2013. Pengaruh Dosis Hormon Auksin Terhadap Pertumbuhan Jati. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Santika, A. 2008. Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta

Sastrahidayat, I.R. 2007. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional. Surabaya.

Septiani, M. 2015. Pengaruh Pemberian Trichoderma sp dalam meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum). Skripsi . Universitas PGRI Palembang (Tidak dipublikasi).

Setiawan, A. B., S. Purwanti, dan Toekidjo. 2012.Petrumbuhan dan Hasil Benih Lima Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) di Dataran Menengah. Fakultas Pertanian Gadjah Mada. Yogyakarta.

Solikin, 2013. Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Stachytarpela jamicensis L. Vahl. UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-LIPI.

Suwahyono, U, dan P. Wahyudi. 2004. Penggunaan Biofungisida pada Usaha Perkebunan. (http://www.iptek.net.id/). Diakses tanggal 19 Januari 2017

Syukur, M., S. Sujiprihati, J. Koswara dan J. Widodo. 2009. Ketahanan Terhadap Antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum pada Beberapa Genotif Cabai (Capsicum sp) dan Kolerasinya dengan Kandungan Kapsaicin dan Peroksidase. Jurnal Agronomi Indonesia. Vol. 37, No.3.

Wijaya S, 2002. Isolasi Kitinase dari Scleroderma columnare dan Trichoderma

harzianum. http://www.unej.ac.id/fakultas/mipa. Diakses pada tanggal 19 Januari 2017.

Wilia, W.A. Yulia dan N. Trias. 2011. Eksplorasi Cendawan Endofit dari Beberapa Varietas Kedelai Sebagai Agens Pemacu Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Unja. Volume 13, Nomor 1.

Downloads

Published

2021-02-01