FENOMENA TRANCE PADA PERTUNJUKAN TARI LENGGER PUNJEN DI SANGGAR RUKUN PUTRI BUDAYA WONOSOBO
DOI:
https://doi.org/10.31851/sitakara.v9i2.11081Abstract
Fenomena Trance pada pertunjukan Tari Lengger Punjen merupakan kejadian atau peristiwa yang marak terjadi pertunjukannya di kalangan masyarakat Wonosobo. Trance selalu disajikan dalam dua sajian, yaitu trance secara alami atau sungguhan dan trance secara skenario. Tari Lengger Punjen memiliki ragam gerak yang cukup unik dengan posisi penari perempuan dipunji penari laki-laki atau punjen serta membawa boneka dan payung mengibaratkan sebuah keluarga, selain itu terdapat pula adegan kerasukan atau trance dengan fenomena atau bentuk penyajian diskenario maupun trance sungguhan atau alami. Masalah yang dikaji dalam penelitian yaitu Bagaimana Bentuk Pertunjukan Tari Lengger Punjen di Sanggar Rukun Putri Budaya dan Bagaimana Fenomena Trance Tari Lengger Punjen di Sanggar Rukun Putri Budaya. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan fenomenologi dengan tujuan untuk memahami dan mendeskripsikan Bentuk Pertunjukan dan mengetahui Fenomena Trance secara deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diabsahkan dengan triangulasi, kemudian dianalisis menggunakan tahap-tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Fenomena Trance yang terjadi fleksibel mengikuti permintaan orang yang mempunya hajad yaitu dapat secara alami tanpa rekayasa maupun tampil dengan diskenario.
Kata Kunci: Trance; Pertunjukan; Tari Lengger Punjen.
References
Bisri, Moh. Hasan. (2007). Perkembangan Tari Ritual Menuju Tari Pseudoritual di Surakarta. Semarang : Jurnal Harmonia UNNES.
Bisri, Moh. Hasan. (2005). Makna Simbolis Komposisi Bedaya Lemah Putih. Semarang: Jurnal Harmonia UNNES.
Irawan, Yusuf Rizki. (2016). Lagu Slompret-Slompret sebagai pemicu Trance Pada Penari Jaran Kepang Turonggo Seto Di Desa Tlompakan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Irianto , Agus Maladi. (2005). Erotika Petani Jawa Memuja Dewi : Tayub, Antara Ritualitas dan Sensualitas. (Semarang : Lengkongcilik Press).
Hartono. (2017). Apresiasi Seni Tari. Semarang: Swadaya Manunggal. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst/article/view/15510
Jazuli, M. (2001). Diktat Teori Kebudayaan. Semarang: UNNES
Jazuli. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Semarang : UNNES.
Jazuli. (2001). Paradigma Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Lentera Budaya
Jazuli. (2016). Peta Dunia Seni Tari. Sukoharjo:CV. Farishma Indonesia
Jazuli. (2008). Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari.Semarang: UNNES Press
Maslim, R.(2002). Diagnosis Gangguan Jiwa. PPDGJ-III.
Marzakina, Cut. (2017). Intrance Dalam Tari Kuda Kepang Pada Sanggar Seni Meukar Budaya Di Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya. Aceh: Program Strata 1 UNSYIAH.
Nur, Candra Cahyani. (2019). Fenomena Erotis Tari Gondorio Dalam Kesenian Reog Gondorio Grub Indah Priyagung Laras Kabupaten Grobogan. Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Pasmawati, Hermi. 2018. Fenomena Gangguan Kesurupan (Dalam Prespektif Islam dan Psikologi). Bengkulu: Jurnal Pemikiran KeIslaman dan Tafsir Hadist.
Sedyawati, Edi. 1984. Press Tari, Tinjauan dari Berbagai Segi. Jakarta : Dunia pustaka Jaya
Sholihah, Inayatus. 2015. Budaya Lengger Wonosobo, Kesenian Lengger Wonosobo.Semarang : Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunaryadi. (2000). Lengger Tradisi dan Tranformasi. Yogyakarta : Yayasan Untuk Indonesia.
Sutiyono. (2011). Fenomenologi Seni: Meneropong Fenomena Sosial dalam Kesenian. Yogyakarta: Insan Persada.
Yusantari, Dhiajeng Rahma. (2017). Fungsi Tari Lengger Punjen Dalam Upacara Nyadran Tenongan Di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Surakarta: Program Sarjana Institut Seni Indonesia Surakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nurul Dwi Rahayuningtyas, Moh. Hasan Bisri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. License
Use of articles will be governed by the Creative Commons Attribution - ShareAlike license as currently displayed on Creative Commons Attribution - ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA)
The author warrants that the article is original, written by stated author(s), has not been published before, contains no unlawful statements, does not infringe the rights of others, is subject to copyright that is vested exclusively in the author and free of any third party rights, and that any necessary written permissions to quote from other sources have been obtained by the author(s).
Jurnal Sitakara's spirit is to disseminate articles published are as free as possible. Under the Creative Commons license, Halaman Olahraga Nusantara permits users to copy, distribute, display, and perform the work. Users will also need to attribute authors and Jurnal Sitakara on distributing works in the journal and other media of publications.
4. Rights of Authors
Authors retain all their rights to the published works, such as (but not limited to) the following rights;
1. Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,
2. The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,
3. The right to reproduce the article for own purposes,
4. The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal Sitakara.
5. Co-Authorship
If the article was jointly prepared by more than one author, any authors submitting the manuscript warrants that he/she has been authorized by all co-authors to be agreed on this copyright and license notice (agreement) on their behalf, and agrees to inform his/her co-authors of the terms of this policy. Jurnal Sitakara will not be held liable for anything that may arise due to the author(s) internal dispute. Jurnal Sitakara will only communicate with the corresponding author.
6. Royalties
Being an open accessed journal and disseminating articles for free under the Creative Commons license term mentioned, author(s) aware that Jurnal Sitakara entitles the author(s) to no royalties or other fees.
Sitakara Jurnal oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/sitakara dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .