Potensi Memudarnya Budaya Suku Baduy Luar Terhadap Era Globalisasi

Authors

  • Amiladini Nurmaulida Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang, Indonesia

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan atau dalam artian negara Indonesia memiliki ribuan pulau yang telah membentang luas dari sabang sampai dengan Merauke. Indonesia sendiri memiliki sekiranya 1.340 suku bangsa. Salah satunya iala suku Baduy yang berada tepat di Provinsi Banten. Budaya lokal tersebut sudah berkembang sejak zaman nenek moyang. Artinya, masyarakat Baduy Luar itu sendiri perlu menjaga dan mempertahankan budaya-budaya yang telah lama hadir dalam kehidupan mereka. Penelitian ini berisikan adanya potensi memudarnya budaya pada suku Baduy Luar terhadap arus globalisasi yang mulai masuk ke Baduy Luar. Penelitian ini menggunakan metode etnografi berdasarkan pendekatan kualitatif serta dilakukan wawancara dan observasi sebagai Teknik pengumpulan data. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam membawa arus globalisasi, memperkenalkan kemajuan pada era globalisasi bukan berarti harus meninggalkan adat yang sudah ada. Membawa masuk perkembangan era globalisasi bukan berarti kita harus merubah atau bahkan melanggar suatu aturan yang telah menjadi bagian adat istiadat suatu wilayah tertentu.

Kata kunci: potensi; budaya lokal; budaya suku Baduy Luar

References

SAP, D. BUDAYA SUNDA.

Dan, P. D. D. S. P. (2017). Kebudayaan,". Statistik PAUD, 2018.

Setyaningrum, N. D. B. (2018). Budaya lokal di era global. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 20(2), 102-112.

Nahak, H. M. (2019). Upaya melestarikan budaya indonesia di era globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65-76.

Djaelani, A. R. (2013). Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Majalah Ilmiah Pawiyatan, 20(1), 82-92.

Rahardjo, M. (2011). Metode pengumpulan data penelitian kualitatif.

Downloads

Published

2023-02-24

How to Cite

Amiladini Nurmaulida. (2023). Potensi Memudarnya Budaya Suku Baduy Luar Terhadap Era Globalisasi. Jurnal Sitakara, 8(1), 43–53. Retrieved from https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11168