Studi Komparatif Tari Topeng Gethak Madura Dan Tari Topeng Kaliwungu Lumajang

Authors

  • Maulida Rosiyanti Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta, Indonesia
  • Slamet MD Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31851/sitakara.v9i2.14738

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa persamaan dan perbedaan bentuk yang ada pada Tari Topeng Gethak dan Topeng Kaliwungu. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana bentuk Tari Topeng Gethak dan Topeng Kaliwungu, dan bagaimana komparatif bentuk Tari Topeng Gethak dan Topeng Kaliwungu. Untuk menjawab permasalahan ini dipergunakan  teori dari Slamet MD mengenai bentuk koreografi tunggal yang terdiri dari unsur- unsur gerak tari, penari, tata rias busana, pola lantai, musik tari, dan tempat pementasan, sedangkan untuk menjawab komperatif digunakan teori Goyrs keraf. Teori ini untuk membandingkan Tari Topeng Gethak dan Tari Topeng Kaliwungu. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi. Data-data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tari Topeng Gethak dan Kaliwungu merupakan tarian yang berbeda daerah, namun memiliki kesamaan dari akar budayanya yang sama yaitu budaya Madura. Hal ini dikarenakan adanya migrasi masyarakat Madura ke Lumajang pada tahun 1830.

Kata Kunci: Studi Komparatif, Tari Gethak, Tari Topeng Kaliwungu.

 

ABSTRACT

This research aims to analyze the similarities and differences of forms between Gethak Mask Dance and the Kaliwungu Mask Dance. The problem of this research is what the forms of Gethak Mask Dance and Kaliwungu Mask Dance are, and how the forms of Gethak Mask Dance and Kaliwungu Mask are comparative. To answer this problem, Slamet MD's theory regarding a single choreographic form consisting of elements of dance movements, dancers, fashion make-up, floor patterns, dance music and performance venues is used, while for a comparative answer, Goyrs Keraf's theory is used. This theory is to compare the Gethak Mask Dance and the Kaliwungu Mask Dance. The research method used is a qualitative method with an ethnochoreological approach. Data was collected through observation, interviews, literature study and analyzed descriptively. The results of this research show that the Gethak and Kaliwungu Mask Dances are dances from different regions, but have similarities in the same cultural roots, namely Madurese culture. This is due to the migration of Madurese people to Lumajang in 1830.

Keywords: Comparative Study, Gethak Dance, Kaliwungu Mask Dance.

References

Adiyanto, S. & Suripno.(2017).Konsep Athandeng Dalam Tari Topeng Getak Karya Parso Adiyanto. TEROB. Jurnal Pengkajian dan Penciptaan, 8(1).

Anya Peterson Royce. (1980). Antropologi Tari, Terjemahan: F.X.Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu Press.

Fitriyah D. (2015).Perkembangan Tari Topeng Gethak Di Kabupaten Pamekasan Pada Tahun 1980-2005. AVATARA. e-Journal Pendidikan Sejarah, 3(3).

Ikasari ,Agus. (2018). Studi Komparasi : Tari Topeng Ireng Magelang Dengan Tari Topeng Ireng Boyolali. Jurnal Seni Tari, 7 (1).

Keraf, Gorys. 1981. Eskposisi dan Deskripsi. Flores: Nusa Indah.

Koentjoroningrat.(1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

L Yunita, A Mering, W Istiandini. (2018). Studi Komparatif Tari Jepin Lembut Desa Sekura Dan Desa Mensere. KHATULISTIWA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajran, 7(9).

Md, Slamet. (2016). Melihat Tari. Karanganyar: Citra Sains

Md,Slamet. (2017). Metodologi Penelitian Kajian Seni Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora. Karanganyar: Citra Sains.

N.H Doubler, M. (1984). Tari (Sebuah Pengalaman Seni yang kreatif) diterjemahkan oleh Dewi Nurnani. Medison: University Of Wiconsin Press.

Mutmainnah, Iqbal. (2022). Perkembangan Lanskap Kesenian Bangkalan Pasca Beroperasinya Jembatan Suramadu. Jurnal DIMENSI 11( 1).

Pramutomo, RM. (2014). Seni Pertunjukan Topeng Tradisional di Surakarta dan Yogyakarta. Jurnal Kajian Seni, 1(1).

Pramutomo,RM. (2008). Etnokoreologi Nusantara (Batasan Kajian, Sistematika, dan Aplikasi Keilmuan). Surakarta: ISI Press

Ramadayani, S. (2012). Studi Komparatif Tari Ine Aceh Tamiang Dengan Tari Inai Serdang Bedagai. GESTURE. Jurnal Seni Tari, 1(1).

Sabilillah, F., & Sekti, R.(2023). “Pembelajaran Tari Topeng Kaliwungu Dengan Metode Moving Class Oleh Yayasan Sanggar Budaya Pakdhe”. Jurnal Pendidikan Sendratasik, 12(2).

Sal Murgiyanto. (2004). Tradisi dan Inovasi. Beberapa Masalah Tari di Indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Sedyawati, Edi. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta : Sinar Harapan

Sedyawati, Edi. (1984). Tari, Tinjauan dari berbagai segi. Jakarta :PT Dunia Pustaka Jaya.

Sedyawati, Edi. (1993). Topeng dalam Budaya, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia

Soedarsono. (1978). Diklat Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.

Soemardjan, Selo. (1984). Kesenian Dalam Perubahan Kebudayaan. Jakarta : CV Rajawali

Soelarto, B. (t.t.). TOPENG MADURA . Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Departemen P & K Republik Indonesia.

Tajuddin Umar. (2005). Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.

Timoer, Soenarto. (1979). Topeng Dhalang. Proyek Sasana Budaya. Jakarta: Depdikbud.

Wijaya. (2015). Perancangan Buku Tutorial Menarikan Tari Topeng Kaliwungu Lumajang. Jurnal DKV Adiwarna, Universitas Kristen Petra, 1(6).

Downloads

Published

2024-08-06

How to Cite

Rosiyanti, M., & MD, S. (2024). Studi Komparatif Tari Topeng Gethak Madura Dan Tari Topeng Kaliwungu Lumajang. Jurnal Sitakara, 9(2), 193–206. https://doi.org/10.31851/sitakara.v9i2.14738