KONSTRUKSI POLA GERAK TARI LENGGER SEKAR GADUNG DI GRUP MUGI RAHAYU KABUPATEN CILACAP
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi pola gerak tari Lengger Sekar Gadung. Pendeskripsian ini dinilai penting guna mengetahui konstruksi pola gerak yang digunakan. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kalitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan konstruksi pola gerak tari Lengger Sekar Gadung pada dasarnya terdiri dari unsur sikap dan unsur gerak. Unsur sikap dan unsur gerak menjadi bahan dasar dalam penyusunan setiap rangkaian gerak. Dalam proses penyusunannya diikat dengan motif atau gerak dasar sebagai benang penyatu. Gerak dasar tersebut adalah rangkaian gerak penthangan asta. Artinya, rangkaian gerak penthangan asta menjadi pondasi dalam membuat berbagai variasi rangkaian gerak yang digunakan. Rangkaian gerak tersebut kemudian dihubungkan menggunakan gerak penghubung atau transisi. Selain memperhatikan motif, variasi, dan transisi, konstruksi pola gerak tari Lengger Sekar Gadung juga mempertimbangkan repetisi, klimaks, proporsi, pengembangan logis, serta kesatuan. Tujuan hal tersebut adalah untuk mencapai keutuhan guna memberikan vitalitas dalam menyampaikan makna atau esensi yang diungkapkan.
Kata Kunci: konstruksi; pola gerak; lengger sekar gadung.
References
Darno, D. 2012. “Lengger Dariah Studi Tentang Pengaruh Gaya Wetanan Terhadap Komunitas Pertumbuhan Lengger Banyumas”. Laporan Penelitian ISI Surakarta
Dewi, R. A. N., 2021. “Fungsi Pertunjukan Lengger Dalam Upacara Ritual Labuhan Tani”. Skripsi S1 Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta.
Gie, T. L. 1996. Filsafat Seni Sebuah Pengantar. Yogyakarta: PUBIB.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Elkaphi.
Hadi, Y. S. 2012. Koreografi: Bentuk, Teknik dan Isi. Yogyakarta: Cipta Media.
Hartanto, S. I. 2019. “Perspektif Gender pada Lengger Lanang Banyumas”. PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya Vol. 1 No.2 (Desember 2016):145-153.
Hawkins, A. M. 2003. Mencipta Lewat Tari (Terj. Y. Sumandiyo Hadi). Yogyakarta: Manthili.
Hidayat, R. 2005. Wawasan Seni Tari. Malang: Perpustakaan Nasional.
Langer, Suzanne. 2006. Problematika Seni. Terj. F. X. Widaryanto. Bandung: STSI Bandung.
Martin, J. 1965. The Modern Dance. New York: Dance Horizons.
MD, Slamet. 2014. Barongan Blora Menari di atas Politik dan Terpaan Zaman. Surakarta: Citra Sains.
MD, Slamet. 2016. Melihat Tari. Karanganyar: Citra Sain.
Mahfuri, R., & Bisri, M. H. 2019. “Fenomena Cross Gender Pertunjukan Lengger pada Paguyuban Rumah Lengger”. Jurnal Seni Tari Vol. 8 No. 1 (Juli 2019):1-11.
Meri, L. 1965. Elmen-elemen Dasar Komposisi Tari. Yogyakarta: Lagaligo.
Murgiyanto, S. 1983. Koreografi: Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendididkan dan Kebudayaan.
Murgiyanto, S. 1986. Komposisi Tari Dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Parani, Y. 1986. Penari sebagai Sumber Daya dalam Penataan Tari. Dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Prihatini, Nanik Sri, dkk. 2007. Ilmu Tari Joged Tradisi Gaya Kasunanan Surakarta. Surakarta: ISI Press.
Rochayati, R. 2018. “Gerak: Perjalanan dari Motif ke Komposisi Tari. Sitakara: Jurnal Pendidikan Seni dan Seni Budaya”. Vol. 4 No. 4 (Februari 2018):35–51.
Rustopo. 2001. Gendhon Humardani “Sang Gladhiator”. Yogyakarta: Yayasan Mahavhira.
Sedyawati, E. 1981. Masyarakat Suda dan Kebudayaan. Jakarta: Giri Mukti Pusaka
Sedyawati, E. . 1986. Tari sebagai Salah Satu Penyataan Budaya. Dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Smith, J. 1985. Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Terj. Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti.
Soedarsono. 1977. Tari-tarian Indonesia I. Jakarta: Proyek Pengembangan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soedarsono, R. M. 1975. “Elemen-elemen Dasar Komposisi Tari”. Lalilago untuk Fakultas Kesenian ASTI Yogyakarta.
Soedarsono, R. M.1986. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soedarsono, R. M. 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI.
Sriyadi, S. 2023. “The Choreography of Bedhaya Gandakusuma Dance with Mangkunegaran Style: The Study of Movement Patterns”. Jurnal Seni Tari, Vol. 12 No. 1 (Juli 2023):1-17.
Sudarsono, T. S. 1983. “Sekelumit Catatan tentang Tari Puteri Gaya Yogyakarta”. Akademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta.
Suharto, B. 1987. Pengamatan Tari Gambyong Melalui Pendekatan Berlapis Ganda. Dipresentasikan pada Kertas Kerja Temu Wicara Etnomusikologi III Medan.
Sunaryadi. 2000. Lengger: Tradisi dan Transformasi. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.
Supriyanto. 1999. “Tari Golek Ayun-ayun Gaya Yogyakarta sebuah Tinjauan Konsep Pembentukan”. Laporan Penelitian Perorangan STSI Surakarta.
Turner, M. J. 2007. New Dance: Pendekatan Koreografi Nonliteral (Terj. Y. Sumandiyo Hadi). Yogyakarta: Manthili.
Tohari, Ahmad. 2012. “Lengger dari Ritus ke Jati diri Banyumas”. Makalah Seminar Seni Tayub UNS Surakarta.
Daftar Narasumber
Kasikin Nurdiyanto (65 tahun), ketua grup Mugi Rahayu Desa Banjarwaru, Kabupaten Cilacap.
Fita Ragil Afrilia (17 tahun), anggota grup dan sekaligus penari lengger di Grup Mugi Rahayu.
Endah Suliawati (20 tahun), anggota grup sekaligus penari lengger di grup Mugi Rahayu.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Alica Erliana Putri, Sriyadi Sriyadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. License
Use of articles will be governed by the Creative Commons Attribution - ShareAlike license as currently displayed on Creative Commons Attribution - ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA)
The author warrants that the article is original, written by stated author(s), has not been published before, contains no unlawful statements, does not infringe the rights of others, is subject to copyright that is vested exclusively in the author and free of any third party rights, and that any necessary written permissions to quote from other sources have been obtained by the author(s).
Jurnal Sitakara's spirit is to disseminate articles published are as free as possible. Under the Creative Commons license, Halaman Olahraga Nusantara permits users to copy, distribute, display, and perform the work. Users will also need to attribute authors and Jurnal Sitakara on distributing works in the journal and other media of publications.
4. Rights of Authors
Authors retain all their rights to the published works, such as (but not limited to) the following rights;
1. Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,
2. The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,
3. The right to reproduce the article for own purposes,
4. The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal Sitakara.
5. Co-Authorship
If the article was jointly prepared by more than one author, any authors submitting the manuscript warrants that he/she has been authorized by all co-authors to be agreed on this copyright and license notice (agreement) on their behalf, and agrees to inform his/her co-authors of the terms of this policy. Jurnal Sitakara will not be held liable for anything that may arise due to the author(s) internal dispute. Jurnal Sitakara will only communicate with the corresponding author.
6. Royalties
Being an open accessed journal and disseminating articles for free under the Creative Commons license term mentioned, author(s) aware that Jurnal Sitakara entitles the author(s) to no royalties or other fees.
Sitakara Jurnal oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/sitakara dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .