SRIMPI MENAK LARE SEBUAH TIPE TARI EDUKASI ANAK
DOI:
https://doi.org/10.31851/sitakara.v4i1.2554Abstract
ABSTRAK
 Artikel ini merupakan hasil penelitian karya tari berbasis tradisi dengan unsur-unsur inovasi pada materi garapan. Nama Srimpi Menak Lare dipilih karena dianggap merepresentasikan bentuk kebaruan dalam visualisasi genre Tari Srimpi. Mengenai Tari Srimpi secara tradisi dikenal sebagai sebagai jenis penyajian tari putri diperagakan oleh empat penari. Penciptaan Tari Srimpi Menak Lare bersumber dari Sastra Lakon Menak Lare karangan R.Ng. Yosodipura I. Tokoh utama yang hadir dalam Sastra lakon Menak Lare adalah Tiyang Agung Menak Jayengrana atau lebih dikenal sebagi Amir Ambyah. Tokoh ini menginspirasi sebuah keteladanan yang dijadikan sumber matri dramataik Srimpi Menak Lare. Tari Srimpi Menak Lare juga mengedepankan aspek edukasi seni melalui peraganya yang masih usia remaja dengan varian 2 orang penari peraga laki-laki dan 2 orang penari peraga perempuan. Hal ini akan menghahasilkan kontribusi yang bersifat penciptaan pola tekni, pola interpretasi, dan pola estetik baru. Penggunaan metode penelitian artistik menempatkan langkah riset dalam tahapan observasi dan studi pustaka, interpretasi dan eskperimentasi, pembentukan, dan pergelaran. Pada akhirnya bentuk keluaran artikel ini merupakan aplikasi jenis penyajian Srimpi dengan inovasi pada tipe khusus bentuk tari edukasi anak.
Â
Kata Kunci: Tari Srimpi Menak Lare, Koreografi, Nilai Edukasi AnakReferences
Bandem, I Made. Etnologi Tari Bali. Yogyakarta: Yayasan Kanisius Yogyakarta,1997.
Guntur. Metode Penelitian Artistik, Surakarta: ISI Press Solo, 2014.
Kun Zachrun Istanti “ Warna Lokal Teks Amisr Hamzah Dalam Serat Menakâ€dalam Jurnal KAWISTARA Volume 18 Juni 2016.
Nurgiyantoro, Burhan. Transformasi Pewayangan dalam Fiksi Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998.
R.M. Pramutomo. Tari, Seremoni, dan Politik Kolonial Volume II, Surakarta: ISI Press Solo, 2010.
R.M.Soedarsono et.al.,Sri Sultan Hamengku Buwana IX: Pengembang dan Pembaharu Tari Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 1989.
R.Ng. Yasadipura I ,Serat Menak Lare. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981.
Soebardi.The Book of Cabolek,The Hague Martinus Nijhoff, 1975.
Soedarsono [R.M.] Pengantar Pengentahuan Tari, Yogyakarta: Proyek ASTI, 1978.
Suryobrongto G.B.P.H. “Penjelasan Tentang Pathokan Baku dan Penyesuaian Diriâ€, dalam Fred Wibowo; Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta: Dewan Kesenian DIY, 1981.
Tyas Endah Purwaning; “Peranan Otoritas Estetis Dalam Penciptaan Tari Golek Lambangsari di Pura Mangkunegaran, Surakartaâ€, Skripsi untuk menempuh derajat Sarjana S 1 pada Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Surakarta, 2016.
Wardana, Wisnu; “Tari Tunggal, Beksan, dan Tarian Sakral Gaya Yogyakarta†dalam Fred Wibowo ed. Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta: Dewan Kesenian,DIY,1981
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
1. License
Use of articles will be governed by the Creative Commons Attribution - ShareAlike license as currently displayed on Creative Commons Attribution - ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA)
The author warrants that the article is original, written by stated author(s), has not been published before, contains no unlawful statements, does not infringe the rights of others, is subject to copyright that is vested exclusively in the author and free of any third party rights, and that any necessary written permissions to quote from other sources have been obtained by the author(s).
Jurnal Sitakara's spirit is to disseminate articles published are as free as possible. Under the Creative Commons license, Halaman Olahraga Nusantara permits users to copy, distribute, display, and perform the work. Users will also need to attribute authors and Jurnal Sitakara on distributing works in the journal and other media of publications.
4. Rights of Authors
Authors retain all their rights to the published works, such as (but not limited to) the following rights;
1. Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,
2. The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,
3. The right to reproduce the article for own purposes,
4. The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal Sitakara.
5. Co-Authorship
If the article was jointly prepared by more than one author, any authors submitting the manuscript warrants that he/she has been authorized by all co-authors to be agreed on this copyright and license notice (agreement) on their behalf, and agrees to inform his/her co-authors of the terms of this policy. Jurnal Sitakara will not be held liable for anything that may arise due to the author(s) internal dispute. Jurnal Sitakara will only communicate with the corresponding author.
6. Royalties
Being an open accessed journal and disseminating articles for free under the Creative Commons license term mentioned, author(s) aware that Jurnal Sitakara entitles the author(s) to no royalties or other fees.
Sitakara Jurnal oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/sitakara dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .