KONSEP KEBERSAMAAN DALAM TRADISI MIDANG MABANG HANDAK PADA MASYRAKAT MORGESIWE KECAMATAN KAYUAGUNG

Authors

  • A. Heryanto

DOI:

https://doi.org/10.31851/sitakara.v5i1.3522

Abstract

Abstrak

Rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimanakah Konsep Kebersamaan dalam Kesenian Midang Mabang Handak pada Masyarakat Morgesiwe Kecamatan Kayuagung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan mendeskripsikan Konsep Kebersamaan dalam Kesenian Midang Mabang Handak pada Masyarakat Morgesiwe Kecamatan Kayuagung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, Konsep Kebersamaan dalam Tradisi Midang Mabang Handak pada Masyarakat Morgesiwe Kecamatan Kayuagung ini terdapat disetiap bagiannya; 1) Pada bagian pertama Midang Mabang Handak ini terdiri dari sepasang pengantin. Sepasang pengantin ini tentunya memiliki sebuah konsep kebersamaan. Pada bagian sepasang pengantin ini merupakan sebuah konsep awal dari kebersamaan, kebersamaan sepasang pengantin yang diikat dalam satu tali pernikahan. Pernikahan bertujuan untuk hidup bersama dalam satu keluarga. Kebersamaan sebuah keluarga dapat diciptakan melalui jalin kasih yang harmonis. Keluarga yang harmonis dapat dilalui dengan saling menghargai, saling simpati dan saling mengisi. 2) Kebersamaan bagian kedua Midang ini dapat terlihat dari beberapa pasang peserta muda-mudinya. Dengan Midang, beberapa pasang muda-mudi ini dapat saling mengenal antara satu sama lainnya, muda-mudi yang belum kenal dapat menjadi kenal dan muda-mudi yang sudah kenal dapat saling mengakrabkan diri. 3) Bagian ketiga Midang Mabang Handak ini juga dapat menunjukan kebersamaan itu, melalui bunyi-bunyian musik yang disebut dengan tanjidor. Tanjidor ini dibunyikan secara bersama-sama oleh sekelompok pemusik Midang Mabang Handak. Kebersamaan tanjidor ini tidak dapat terbangun, jika hanya menggunakan satu alat musik saja, melainkan memerlukan alat musik lainnya untuk membangun sebuah kebersaman. Artinya dari beberapa alat musik tanjidor ini memberikan pembelajaran kepada kita bahwa seseorang memerlukan orang lain untuk dapat membangun sebuah kebersamaan. Selain itu, kebersamaan tanjidor ini juga dapat dilihat dari kekuatannya. Bunyi tanjidor akan lemah, jika hanya dimainkan satu alat musik saja. Tanjidor akan menghasilkan bunyi yang kuat jika dibantu oleh bunyi-bunyian alat musik yang lain. Satu alat musik dengan alat musik yang lain dapat saling menguatkan agar bunyi-bunyian tanjidor terdengar kuat. Kuatnya bunyi-bunyian tanjidor ini memberikan arti bahwa kuatnya sebuah kebersamaan

 

Kata Kunci : Konsep Kebersamaan,  Midang Mabang Handak.

References

Heriyadi (50), Budayawan dan Pemerhati Seni (PNS), Tanjung Rancing Kayuagung OKI Sumatera Selatan.

R. Hermi (65), Seniman Musik Tanjidor, Tanjung Rancing, Kayuagung OKI Sumatera Selatan.

Samsul (70), Tokoh adat atau Tokoh Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kayuagung asli Kayuagung OKI Sumatera Selatan.

Yuslizal (67), Seniman dan Budayawan (Tokoh Masyarakat dan Adat) Ogan Komering Ilir, Sidakersa Kayuagung OKI Sumatera Selatan.

Downloads

Published

2020-01-29

How to Cite

Heryanto, A. (2020). KONSEP KEBERSAMAAN DALAM TRADISI MIDANG MABANG HANDAK PADA MASYRAKAT MORGESIWE KECAMATAN KAYUAGUNG. Jurnal Sitakara, 5(1), 13–23. https://doi.org/10.31851/sitakara.v5i1.3522