FUNGSI DAN MAKNA LAGU GUBANG DALAM UPACARA SIAR MAMBANG PADA MASYARAKAT TANJUNGBALAI

Authors

  • Theo Henry Tua Siagian Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Indonesia
  • Pulumun P. Ginting Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Indonesia
  • Wiflihani Wiflihani Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31851/sitakara.v5i2.4778

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi, fungsi, makna dan tanggapan masyarakat mengenai lagu gubang pada Upacara Siar Mambang di Tanjungbalai, Sumatera Utara. Teori yang digunakan adalah fungsi, makna, Gubang, dan Siar Mambang. Fungsi merupakan kegunaan gubang pada upacara Siar Mambang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan yang menjadi informan penelitian terdiri dari 13 orang yang terdiri dari tokoh adat 1 orang, pemusik 5 orang, penari 2 orang, masyarakat kota Tanjungbalai 5 orang. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gubang adalah komposisi musik melayu berupa ensambel musik. Siar Mambang adalah upacara pengobatan untuk orang sakit. Dalam susunananya, adanya sebuah lagu yang bertempo semakin cepat untuk menciptakan keadaan trance (kerasukan roh) pada upacara Siar Mambang dan lagu tersebut adalah lagu gubang. Instrumen musik yang dimainkan pada upacara siar mambang ini antara lain gendang, tawak-tawak, dan bangsi faktor yang menyebabkan semakin jarang dilaksanakan upacara siar mambang ialah kondisi keagamaan, ekonomi, sistem pengobatan modern.

 

Kata Kunci: Fungsi, Makna, Gubang, Siar Mambang.

References

Budilinggono. (1993). Bentuk dan Analisis Musik. Jakarta: Mahendra Sampana.

Ellfeldt. L. (1995). Dance from magic to art, terjemahan Daryono.Yogyakarta: Pasca Sarjana UGM.

Esdawara. S. (2006). Penelitian Kebudayaan, Yogyakarta. Pustaka widyatama.

Harimuti. K. (2001). "Paradigma semiotik dalam linguistik Melayu/Indonesiaâ€

Koentjaraningrat. (1985). Beberapa pokok antropologi sosial. Jakarta: Dian Rakyat

Merriam. A.P. (1964). The antropologhy of musik. Chicago: the university of arizona press.

Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Mulyana. R. (2004). mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung. Alfabeta

Panggabean. R.T. (1993). Deskripsi Tradisi Gubang Asli dan Lukisan’. Skripsi: Universitas Sumatera Utara.

Poerwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Prastiawan, I & Suharyanto, A. (2014). Sejarah tari. Unimed Press.

Rahayu, T. (2005). Upacara Adat Siar Mambang di Kabupaten Asahan. Medan. Tesis: Unimed.

Satria. H. (2013). Tinjauan Varian Ritme Musik Gubang di Tanjung Balai Asahan. Skripsi: FBS Unimed

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Suharyanto, A. (2012). Makna Gondang dan Tort-tor dalam Upacara Ritual Parmalim Nasiak Bagi di Hutatinggi Laguboti Toba Samosir, dalam Apresiasi Simbol dalam Seni Nusantara 1, 59-73, Bandung: CV. WarliArtika

Takari, M. (2009). Kebudayaan Melayu di Sumatera Timur.Medan:USU press.

Wiflihani & Suharyanto, A. (2014), Teater Tradisional Melayu Makyong dalam Lintasan Sejarah dan Kekinian Di Sumatera Utara. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 6 (2): 138-143.

Wiflihani, Pita HD Silitonga, Herna Hirza, (2019a). Digitalization of North Sumatera Malay Ritual Music Using Cubase 5 Software; Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), Volume 2, No 4, November 2019, Page: 556-566.

Wiflihani., Silitonga, P.H.D., Hirza, H., (2020), Music in “Gobuk Melayu" Ritual Traditions: Study of Performance Aspects, Forms and Structures. Proceedings of the First Conference of Visual Art, Design, and Social Humanities, CONVASH, 2 November 2019, Surakarta, Central Java, Indonesia, CONVASH, EAI. DOI: 10.4108/eai.2-11-2019.2294720

Wiflihani., Silitonga, P.H.D., Hirza, H., Hakim, I., & Mukhlis, (2019b), Digitalisasi Musik Iringan Tari Ritual Melayu Sumatera Utara dengan Menggunakan Perangkat Lunak Cubase, Medan: Budapest International Research and Critics University (BIRCUPublishing).

Wilkinson, R.J. (1959). A Malay english dictionary (Romanised).

Downloads

Published

2020-09-10

How to Cite

Tua Siagian, T. H., Ginting, P. P., & Wiflihani, W. (2020). FUNGSI DAN MAKNA LAGU GUBANG DALAM UPACARA SIAR MAMBANG PADA MASYARAKAT TANJUNGBALAI. Jurnal Sitakara, 5(2), 27–39. https://doi.org/10.31851/sitakara.v5i2.4778