REFLEKSI NILAI MORAL DALAM KESENIAN PARAJA – EJA DI DESA SOGI KABUPATEN WAJO PADA MASA PANDEMI

Authors

  • Ekomagrah Warsono Universitas Negeri Semarang
  • Wahyu Pyar Lestari Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31851/sitakara.v6i2.6360

Keywords:

Nilai Moral, Kebudayaan, Kesenian, Paraja-eja

Abstract

Refleksi nilai moral dalam kesenian Paraja-eja menjadi titik balik eksistensi tari Paraja-eja di sendiri di desa Sogi. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini yaitu metode kualitatif deksriptif. Tujuan dari artikel ini untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian Paraja-eja yang ditampilkan pada acara pernikahan Masyarakat Sogi. Kebudayaan juga memiliki nilai-nilai yang berbeda dari setiap daerah masing-masing. Salah satu kesenian yang memiliki nilainilai yang menarik yaitu dalam kesenian musik vokal Paraja-eja desa Sogi. Nilai-nilai yang terkandung dalam musik vokal Paraja-eja menarik untuk diteli, seperti syair pada nyanyian ini nasehat, petuah, serta pesan-pesan yang terkandung dalam syair Paraja-eja memiliki nilai moral atau estetis. Penyajian Paraja-eja di masa pandemi sudah tidak bisa disajikan di desa Sogi, karena adanya wabah covid-19 yang sangat berbahaya bagi masyarakat, membuat pemerintahan setempat di Desa Sogi tutup. Perlunya pengembangan budaya tradisional Paraja-eja untuk peserta didik yang ada di Desa Sogi, agar eksistensi Paraja-eja selalu ada dan berkembang.

References

Anantasari, M. L. (2012). Model refleksi Graham Gibbs untuk mengembangkan religiustas. In Jurnal Teologi (Vol. 01, Issue No. 02, pp. 195–207). http://www.jurnalteologi.net

Ariesta, F. W. (2019). Nilai Moral Dalam Lirik Dolanan Cublak-Cublak Suweng. Ilmu Budaya Cakrawala, 7(2), 188–192.

http://journal.unhas.ac.id/index.php/jib/article/view/7104

Budiasa, I. M. (2014). Memahami Nilai-nilai Budaya Tradisi dalam Lakon Seni Pertunjukan Bali: Sebagai Wahana Pendidikan Karakter Bangsa. Aksara, 26(2), 157–167.

Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 12(1), 90. https://doi.org/10.14710/nusa.12.1.90-100

Iswidayati, S. (2007). FUNGSI MITOS DALAM KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PENDUKUNGNYA (The Function of Myth in Social Cultural Life of Its Supporting Community). Harmonia Journal of Arts Research and Education, 8(2),

–184. https://doi.org/10.15294/harmonia.v8i2.790

Kinesti, R., Lestari, W., & Hartono. (2015). Pertunjukan Kesenian Pathol Sarang Di Kabupaten Rembang. Catharsis, 4(2), 107–114.

Lapian, Alrik and Mulyana, A. R. (2017). Musik Vocal Etnik Minahasa Budaya Tradisi. Dewa, 12(2), 71–78.

Nugraheni, W. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Moral Melalui Kesenian Reog Kendang Terhadap Pelajar Di Kabupaten Tulungagung. Imaji, 16(2). https://doi.org/10.21831/imaji.v16i2.22744

Widyasari, A. (2019). Jedor Sebagai Media Penyebaran Agama Islam Di Tulungagung. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Downloads

Published

2021-08-26

How to Cite

Warsono, E., & Lestari, W. P. (2021). REFLEKSI NILAI MORAL DALAM KESENIAN PARAJA – EJA DI DESA SOGI KABUPATEN WAJO PADA MASA PANDEMI. Jurnal Sitakara, 6(2), 124–131. https://doi.org/10.31851/sitakara.v6i2.6360