KARYA TARI BEDHAYA KIDUNG GAYATRI DALAM HARI TARI DUNIA

Authors

  • Dwi Rahmani Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31851/sitakara.v6i2.6368

Keywords:

Karya, Bedhaya, Kidung Gayatri, Hari Tari Dunia

Abstract

Karya tari Bedhaya Kidung Gayatri merupakan penelitian dengan menggunakan diskriptif analitik, sifat data kualitatif, melalui pendekatan koreografi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasi, wancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa karya tari Bedhaya Kidung Gayatri adalah sebuah bentuk koreografi kelompok dengan garap baru bedhaya yang disajikan (11) penari putri dengan kualitas garap gerak putri lanyap. Struktur garap tari Bedhaya Kidung Gayatri terdiri atas maju beksan, beksan kemanak, beksan ketawang, beksan inggah, ngelik, dan mundur beksan. Pola lantai tari Bedhaya Kidung Gayatri menggunakan pola lantai garap perubahan yang dilakukan oleh sebelas orang penari. Karawitan iringan tari disusun mengacu pada garap iringan tari bedhaya dengan beberapa pengembangan di antaranya pola lantai, sekaran dengan menggunakan gerak, irama dan dinamik. Karya tari Bedhaya Kidung Gayatri sebagai sebuah kreativitas koreografi dalam bentuk garap bedhayan.

References

Brakel, Clara. (1991). Tari Jawa Tradisi dan Peristilahanya. Jakarta: ILDEP-RUL.

Earl Drake, (2002) Gayatri Rajapatni, Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit

Hadi, Y. Sumandiyo, (2007). Kajian Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Harymawan RMA. Dramaturgi. (1988). Bandung: Penerbit Rosda,

Jazuli, M., (2011). Sosiologi Seni. Surakarta: UNS Pres.

Langer, Suzan K. (2006). Problematika Seni terj. FX. Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu Press.

Moeleong, Lexy. J. (2007) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nanik Sri Prihatini dkk. (2007 “Ilmu Tari Joget Tradisi Gaya Surakarta Surakarta)†Surakarta: ISI Press.

Nora Kustantina Dewi, (2004). “Bedhaya Ketawang Reaktualisasi Hubungan Mistis Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kencana Sari dan Perkembangannyaâ€. Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Vol 2 No. 2 April Surakarta: Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Seni Indonesi (STSI) Surakarta.

I Nyoman Putra, (2003) Mantram Gayatri, Menghancurkan Batu Cadas Ahamkara

Pebrianti Sestri Indah, (2013). “Makna Simbolik Tari Bedhaya Tunggal Jiwa. Harmonia, Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, 13, (2) 120-131.

Soemaryatmi, (2015). Sosiologi Seni Pertunjukan Pedesaan. Surakarta: ISI Press.

Subandi (2011). Deskripsi Kualitatif sebagai Satu Metode dalam Penelitian Pertunjukan dalam Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni. Semarang: UNNES Vol. XI. No. 2 Desember.

Suharji (2009). “Dampak Perubahan Sistem Nilai Terhadap Tari Bedhaya Surya Sumirat Sebagai Kreativitas Tari Bedhaya Baru Di Mangkunegaranâ€. Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, IX (2) 149-156.

--------, (2012) “Transformasi Seni Tradisi di Era Globalisasi†Proseding Seminar Nasional 15 Oktober 2012. Paradigma Perguruan Tinggi Seni Sebagai Kesadaran Kolektif Menghadapi Globalisasi.

--------, (2012). “Wireng Kalana Topeng Di Istana Mangkunegaran†Gelar Jurnal Seni Budaya, 10 (1), 102-110.

--------, (2014). Bedhaya Surya-sumirat. Semarang: Intra Pustaka Utama.

-------, (2017). “Bedhaya Bedhah Madiun Dance as Tourism Superior Asset in Puro Mangkunagaranâ€. Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni. Volume 17 No. 2 Desember

Sunarno Purwolelono, (2007). “Garap susunan Tari Tradisi Surakarta (sebuah studi kasus Bedhaya Ela-Ela)â€. Tesis S-2 Pascasarjana: Pengkajian Seni Pertunjukan ISI Surakarta.

Sutopo, Hb. 2006 Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Wahyu Santoso Prabowo, Hadi Subagyo, Soemaryatmi, Katarinda Indah Sulastuti, (2007). Sejarah Tari, Jejak Langkah Tari di Pura Mangkunegaran. Surakarta: ISI Press

https://sites.google.com/site/ thomchrists/Kebatinan-dan Spiritual/rajah-kalacakra

https:// alangalang-kumitir. wordpress.om/ 2008/10 /27/tan-samar-pamoring-sukma/

Downloads

Published

2021-08-26

How to Cite

Rahmani, D. (2021). KARYA TARI BEDHAYA KIDUNG GAYATRI DALAM HARI TARI DUNIA. Jurnal Sitakara, 6(2), 210–224. https://doi.org/10.31851/sitakara.v6i2.6368