PERISTIWA DALAM EPISODE PERTUNJUKAN TRADISIONAL DULMULUK

Authors

  • Mohammad Arfani Prodi Rekan Medis dan Informasi Kesehatan, Stikes Dona Palembang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31851/sitakara.v7i2.9053

Keywords:

Peristiwa, Episode, Dulmuluk

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai kemanusiaan yang terdapat dalam pertunjukan dulmuluk. Masalah difokuskan pada tafsir struktur dan nilai kemanusiaan dalam pertunjukan dulmuluk. Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan teori dari Braginsky mengenai perkembangan tradisi syair. Metode penelitian deskriptif. Data-data dikumpulkan melalui penafsiran penerjemahan pertunjukan dulmuluk cara kerja pengkajian teks dan dianalisis secara deskriptif. Kajian ini menyimpulkan bahwa peristiwa penceritaan Pertunjukan ini ada empat episode yang dikategorikan berdasarkan batasan-batasan isi dalam nilai kewaktuan yang menyatakan makna yang berhubungan dengan terjadinya suatu peristiwa alur penceriteraan yaitu;  pertama episode orientasi,  yaitu berhubungan dengan pengenalan tokoh, waktu, suasana, tempat, kapan, dimana,  dan bagaimana. Pada kedua episode untuk konflikasi dan evaluasi yang urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab akibat yang menggambarkan plot (alur), kemudian  dilanjutkan dengan dengan menjadi konflik menuju klimaks, namun ke dalam tahap pengevaluasian ini konflik sudah mulai mendapatkan resolusi dan penyelesaian pengisahannya, serta menuju ke tahap akhir.  Ketiga yaitu episode resolusi, yaitu tahapan konflik atau masalah sudah mendapat penyelesaian.  Keempat yaitu episode koda, yaitu merupakan tahapan ending dari cerita. Pada tahapan ini nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari sebuah teks, pada tahap pesan serta amanat menjadi intisari cerita yang bisa dimengerti oleh pembaca

References

Braginsky. (1989). Tasawuf dan Sastra melayu, Kajian dan Teks. Jakarta: RUL

Semi, Atar. (1988). Kritik Sastra. Bandung : Angkasa

Downloads

Published

2022-08-11

How to Cite

Arfani, M. (2022). PERISTIWA DALAM EPISODE PERTUNJUKAN TRADISIONAL DULMULUK. Jurnal Sitakara, 7(2), 291–299. https://doi.org/10.31851/sitakara.v7i2.9053