Analisis Hujan Ekstrem Menggunakan Data Satelit Himawari 9, Model, dan Observasi (Studi Kasus : Jakarta Utara, 29 Februari 2024)

Authors

  • Ahmad Irsyad Saputra Program Studi Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Tangerang, Indonesia
  • Yahya Darmawan Program Studi Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Tangerang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31851/jupiter.v6i2.17976

Keywords:

stabilitas atmosfer, curah hujan, Himawari-9.

Abstract

Jakarta Utara mengalami curah hujan ekstrem pada 29 Februari 2024 yang memicu terjadinya kejadian banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi atmosfer yang memicu kejadian tersebut menggunakan data satelit Himawari-9 yang dikombinasikan dengan data model dan data observasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data satelit Himawari-9 pada tanggal 28 Februari 2024 pukul 00.00 UTC hingga tanggal 29 Februari 2024 pukul 00.00 UTC, data model ECMWF dan data observasi dari ogimet pada curah hujan tanggal 29 Februari 2024 beserta data curah hujan 24 sebelum, 7 hari sebelum, juga 7 hari sesudah tanggal tersebut. Studi ini mencakup analisis dinamika atmosfer yang diolah melalui SATAID, pola distribusi awan, streamline, dan Low Level Moisture Transport (LLMT) diperoleh dengan pengolahan GrADS, juga curah hujan diolah menggunakan Excel. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi SSI sebesar 0.1, 1.3, dan 1.4 oC; LI sebesar -2.3, -2.0, dan -1.7 oC; SWEAT sebesar 290, 285, dan 337; CAPE sebesar 479, 447, dan 491 J/kg; CIN sebesar 22, 47, dan 20 J/kg; KI sebesar 36.8, 35.1, dan 34.4 oC; TT sebesar 42.5, 41.1, dan 40.5 oC. Penelitian ini menegaskan hubungan kuat antara parameter atmosfer dan curah hujan ekstrem. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan data dari beberapa titik pengamatan curah hujan untuk meningkatkan akurasi analisis spasial, sehingga dapat mendukung upaya mitigasi banjir secara lebih efektif. Penelitian ini menemukan hubungan antara curah hujan dan kondisi atmosfer berdasarkan citra satelit Himawari-9. Untuk meningkatkan akurasi analisis spasial dan mendukung mitigasi banjir secara efektif, disarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan data dari berbagai titik pengamatan curah hujan.

References

Asmita, A., Malago, J. D., & Subaer, S. (2023). Perbandingan Profil Vertikal Divergensi dan Vortisitas Model ECMWF dan Luaran SATAID saat Kejadian Hujan di Mamuju. Jurnal Fisika Unand, 12(4), 658–665. https://doi.org/10.25077/jfu.12.4.658-666.2023

Asmita, A. S. (2022). Pemanfaatan SATAID Untuk Analisis Kondisi Atmosfer Saat Banjir di Kalukku Menggunakan Metode Numerical Weather Prediction. Jurnal Fisika, 12(2), 65–75. https://doi.org/10.15294/jf.v12i2.40136

Barde, V., Nageswararao, M. M., Mohanty, U. C., Panda, R. K., & Ramadas, M. (2020). Characteristics of southwest summer monsoon rainfall events over East India. Theoretical and Applied Climatology, 141, 1511-1528.

BMKG. (2024). Analisis kejadian bencana: Hujan ekstrem Jakarta Utara 29 Februari 2024. Diakses dari https://pikacu.bmkg.go.id/bencana/analisis-preview/11964.

Chen, J., & Dai, A. (2023). The Atmosphere Has Become Increasingly Unstable During 1979–2020 Over The Northern Hemisphere. Geophysical Research Letters, 50(20). Https://Doi.Org/10.1029/2023GL106125.

Grieser, J., & Haines, P. (2020). Tornado risk climatology in Europe. Atmosphere, 11(7), 768.

Hawari, A. D., Army, C., Yudha, S., & Haryanto, Y. D. (2023). Pemanfaatan Data Radiosonde Dan Satelit Cuaca Himawari-8 Pada Analisis Kejadian Hujan Lebat, 4(1), 19–27.

Hutagalung, M. O. R. (2022). Analisis Kejadian Hujan Lebat Berdasarkan Kondisi Atmosfer dan Citra Satelit Himawari-8 (Studi Kasus Kab. Bolaang Mongondow Utara, 4 Maret 2020). Jurnal Penelitian Fisika Dan Terapannya (JUPITER), 3(2), 33. https://doi.org/10.31851/jupiter.v3i2.6995

Kurniati, R., Pakpahan, S. L. H., & Mulya, A. (2021). Analisis Kejadian Hujan Lebat Menggunakan Citra Satelit HIMAWARI-8 (Studi Kasus Pulau Bintan, 7 November 2020). Prosiding Seminar Nasional, 3(1), 130–141.

Kusumawardani, N., & Azani, A. A. (2022). Kajian Indeks Stabilitas Atmosfer Terhadap Kejadian Hujan Lebat Di Kota Bitung:(Studi Kasus Tahun 2020-2021). Jurnal Widya Climago, 4(1).

Ramdani, R. F. (2021). Analisis Kejadian Hujan Lebat dan Banjir Kabupaten Pati Menggunakan Metode Cloud Convective Overlays dan Red Green Blue Convective Storms pada Satelit Himawari 8. Jurnal Penelitian Sains, 23(3), 150. https://doi.org/10.56064/jps.v23i3.647

Ramadhanis, Z. (2017). Jurnal Geodesi Undip Juli 2014. A. Pengukuran, 3(January), 44–55. Retrieved from 10.13140/RG.2.2.15820.10883

Siban, F. R., Sumarauw, J. S. F., & Supit, C. J. (2023). Analisis Tinggi Muka Air Dan Debit Banjir Sungai Tateli Di Desa Tateli Tiga Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa, 21(85).

Suhadi, S., Mabruroh, F., Wiyanto, A., & Ikra, I. (2023). Analisis Fenomena Perubahan Iklim Terhadap Curah Hujan Ekstrim. OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika, 7(1), 94–100. https://doi.org/10.37478/optika.v7i1.2738

Ulhaq, N. D., & Haryanto, Y. D. (2022). Pemanfaatan Data Satelit Cuaca Himawari-8 dan Radiosonde Dalam Analisis Hujan Lebat (Studi Kasus: Cilacap, 13 Januari 2021). Jurnal Penelitian Sains, 24(2), 69. https://doi.org/10.56064/jps.v24i2.671

Downloads

Published

2025-02-04