Pengukuran Tingkat Kebisingan di Wilayah Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Kayu Agung

Authors

  • Atina Atina Department of Physics, Universitas PGRI Palembang
  • Indah Safitri

DOI:

https://doi.org/10.31851/jupiter.v2i1.4249

Keywords:

perkantoran, kebisingan, Sound Level Meter, NAB

Abstract

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kayu Agung merupakan lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan menyusun dan mengatur kebijakan di bidang lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Lokasi perkantoran DLH yang terletak di tepi jalan dan berdekatan dengan sekolah menyebabkan kemungkinan terjadinya kebisingan di lokasi ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kebisingan di lokasi kantor DLH, hasil penelitian dapat dijadikan acuan bagi DLH sendiri dalam menetapkan kebijakan lingkungan. Pembacaan data dilakukan dengan direct reading pada Sound Level Meter (SLV), kemudian dihitung nilai Leq sebagai kebisingan terukur untuk setiap waktu pengukuran. Leq dibandingkan dengan NAB untuk daerah perkantoran. Dari penelitian diperoleh rentang Leq pada L1 yaitu 57,6 – 62,9 dB(A), L2  antara 58,4 – 65,0 dB(A) dan L3 antara 59,4 – 62,3 dB(A). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lokasi perkantoran DLH tidak bising dengan merujuk pada NAB yang ditetapkan pemerintah sesuai peraturan menteri lingkungan hidup no 48 tahun 1996 yaitu 65 dB(A).

Author Biography

Atina Atina, Department of Physics, Universitas PGRI Palembang

SINTA ID : 104270

References

Djalante, S., Nurrakhmad, L. M., & Sugiyarto, T. (2013). Simulasi Tingkat Kebisingan dan Kadar Polutan sebagai Akibat Aktivitas Transportasi pada Kawasan Perdagangan di Kota Kendari (Studi Kasus : Kawasan Perdagangan Jalan MT. Haryono Kec. Wua-wua Kota Kendari). Majalah Ilmiah MEKTEK Tahun ke-15 (2) , 59-81.

Fanny, N. (2015). Analisis Pengaruh Kebisingan terhadap Tingkat Konsentrasi pada Tenaga Kerja di Bagian Proses PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Vol 5 No 1 , 52-61.

Haurissa, M. P., Mengko, S. K., & Palandeng, O. I. (2014). Pengaruh Paparan Bising Terhadap Ambang Pendengaran Siswa SMK Negeri 2 Manado Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton. e-clinic, 2(1) .

Hidayat, R. W., Febriani, N., & Ridhoni, A. (2015). Analisis Faktor-Faktor Kebisingan Komplek Perguruan Muhammadiyah di Kota Pekanbaru. Jurnal Photon Vol 6(1) , 61-71.

Hidup, K. L. (t.thn.). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 48 tahun 1996. Jakarta, Indonesia: Kementerian Lingkungan Hidup.

Kesehatan, P. M. (2016). Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Marlina, S., Suwondo, A., & Jayanti, S. (2016). Pengaruh Faktor Risiko Gangguan Pendengaran Sensorinural pada Pekerja PT. X Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal) Vol 4 No 1 , 359-366.

Nugroho, P. C., & Haj, M. I. (2019). Sound Level Meter Berbasis Arduino dengan Sensor Bunyi dan Sensor Ultrasonic Untuk Menentukan Hubungan Jarak dengan Instensitas Bunyi. Seminar Nasional Pendidikan (Sendika) Vol. 3 , 117-124.

Septiana, N. R., & Widowati, E. (2017). Gangguan Pendengaran Akibat Bising. HIGEIA : Journal of Public Health Research and Development , 73-82.

Downloads

Published

2020-02-24