Analisis Kejadian Hujan Lebat Berdasarkan Kondisi Atmosfer dan Citra Satelit Himawari-8 (Studi Kasus Kab. Bolaang Mongondow Utara, 4 Maret 2020)

Authors

  • Maria Octavia Rosnauli Hutagalung Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

DOI:

https://doi.org/10.31851/jupiter.v3i2.6995

Keywords:

Banjir, Himawari-8, GrADS, SATAID, Cumulonimbus

Abstract

Hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang lama terjadi di sebagian besar wilayah Kab. Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara pada tanggal 4 Maret 2020  menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan 2 orang warga dan rusaknya ribuan rumah warga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab banjir di Kab. Bolaang Mongondow Utara pada 4 Maret 2020 berdasarkan anomali atmosfer dan citra satelit Himawari-8. Analisis kejadian dilakukan dengan mengumpulkan  data Pos hujan disekitar wilayah Kab. Bolaang Mongondow Utara yang diolah secara statistik, data citra satelit Himawari-8 dianalisis menggunakan aplikasi GrADS dan SATAID, data streamline dari Berau of Meteorology, dan data indeks stabilitas atmosfer selama periode kejadian yang dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa intensitas hujan selama periode kejadian rata-rata tergolong sangat lebat. Analisis streamline menunjukkan adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah selatan Pulau Jawa dan sirkulasi Eddy di perairan Samudera Pasifik yang menyebabkan belokan angin (shearline) di wilayah Sulawesi Utara sehingga mendukung cuaca buruk di wilayah tersebut. Analisis time series dan kontur suhu puncak awan menunjukkan adanya awan konvektif Cumulonimbus dengan suhu puncak yang sangat rendah yaitu -85.5°C. Analisis indeks stabilitas atmosfer rata-rata menunjukkan adanya kondisi ketidakstabilian atmosfer.

References

Al Habib, A., Pradana, Y., Pangestu, D., Winarso, P., & Sujana, J. (2019). Kajian Pertumbuhan Awan Hujan Pada Saat Banjir Bandang Berbasis Citra Satelit Dan Citra Radar (Studi Kasus : Padang, 2 November 2018). Jurnal Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika, 6(2), 1-6. doi: 10.36754/jmkg.v6i2.117

Gupta, A. (2003). Flood and Floodplain Management in North East India: An Ecological Perspective. Proceedings of the 1st International Conference on Hydrology and Water Resources in Asia Pacific Region (APHW 2003), (April), 231–236.

Harsa, H., Linarka, U. A., Kurniawan, R., & Noviati, S. (2011). PEMANFAATAN SATAID UNTUK ANALISA BANJIR DAN ANGIN PUTING BELIUNG: STUDI KASUS JAKARTA DAN YOGYAKARTA. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 12(2), 197–205. https://doi.org/10.31172/jmg.v12i2.101

Mahfiroh. (2017). Kajian Pemanfaatan Data Citra Satelit Himawari-8 Untuk Mendeteksi Awan Signifikan dari Awan Cumulonimbus, Skripsi, Program Sarjana Terapan Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.

Meilanova, D. (2020). Banjir Bolmut: Lebih dari 3.000 Warga Mengungsi, Kerugian Capai Rp1,2 M | Sulawesi Bisnis.com.(https://sulawesi.bisnis.com/read/20200305/kurni539/1209614/banjir-bolmut-lebih-dari-3.000-warga-mengungsi-kerugian-capai-rp12-m, diakses tanggal 23 Oktober 2021)

Pandjaitan, B. S., & Panjaitan, A. (2015). Pemanfaatan Data Satelit Cuaca Generasi Baru Himawari 8 Untuk Mendeteksi Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Indonesia ( Studi Kasus : Kebakaran Hutan dan Lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan Pada Bulan September 2015 ). Jurnal Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2015, (December 2015), 636–651.

Tjasyono, B., & Bannu. (2003). Dampak Enso pada Faktor Hujan di Indonesia. Jurnal Matematika & Sains, 8(1), 15–22. Retrieved from http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=117811

Downloads

Published

2022-02-28