Perbedaan Pakan Komersil Dengan Protein Rendah dan Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)
DOI:
https://doi.org/10.31851/jipbp.v19i1.13852Keywords:
Cacing Sutera, Kelangsungan Hidup, Kombinasi Pakan, PertumbuhanAbstract
Pemilihan jenis pakan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya ikan. Penggunaan pakan komersil dengan protein rendah 15 % kurang optimal dalam pertumbuhan benih ikan baung, selain itu biaya produksi yang diperlukan juga cukup tinggi. Penambahan pakan alami seperti cacing sutra adalah salah satu jenis pakan alternatif yang dapat digunakan dan diketahui mempunyai kandungan gizi protein tinggi yang disukai oleh benih ikan baung. Kombinasi antara pakan komersil dan cacing sutra pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keberlangsungan hidup dan mempercepat pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilakukan selama 16 hari menggunakan benih ikan baung dengan ukuran berkisaran antara 1 - 1.15 cm dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan yaitu pemberian pakan pelet komersil (P), pakan cacing sutera (C), serta pakan kombinasi antara pelet komersil 50 % dan cacing sutera 50 % (CP) yang diulang sebanyak 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan jenis pakan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap panjang dan bobot akhir, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, serta tingkat kelangsungan hidup benih ikan baung, namun tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap koefisien keragaman dan faktor kondisi benih ikan baung. Perlakuan pemberian pakan kombinasi pelet komersil dan cacing sutera (50%:50%) pada benih ikan baung dapat meningkatkan persentase kelangsungan hidup sebesar 89 % selama 16 hari pemeliharaan.
The choice of feed type is one of the factors that influences the success rate of fish farming. The use of commercial feed with a low protein of 15% is less than optimal for the growth of baung fish fry, besides that the production costs required are also quite high. The addition of natural feed such as silk worms is one type of alternative feed that can be used and is known to have high protein nutritional content which is preferred by baung fish fry. The combination of commercial feed and silk worms in this research is expected to increase survival and accelerate the growth of baung fish fry. This research was carried out for 16 days using baung fish fry with sizes ranging from 1 - 1.15 cm using a completely randomized design method with 3 treatments, namely commercial pellet feeding (P), silk worm feeding (C), and a combination of 50 commercial pellets. % and 50% silk worms (CP) which were repeated 3 times. The results of the study showed that treatment with different types of feed had a significant effect (P<0.05) on final length and weight, absolute length growth, specific growth rate, and survival rate of baung fish fry, but had no significant effect (P>0.05) on the diversity coefficient. and factors regarding the condition of baung fish seeds. The treatment of feeding a combination of commercial pellets and silk worms (50%:50%) to baung fish fry can increase the survival percentage by 89% for 16 days of rearing.
References
Aryani N. (2017). Teknologi Tepat Guna Budidaya Ikan Baung. Bung Hatta University Press. Padang.
Fauji H. (2014). Pemberian kombinasi pakan buatan dan cacing sutera terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada benih ikan lele Clarias sp. umur 4 hari. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Gunadi B. (2012). Minimalisasi limbah nitrogen dalam budidaya ikan lele (Clarias gariepinus) dengan sistem akuakultur berbasis jenjang rantai makanan. [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hadadi A., Herry K., Wibowo T., Pramono E., Suharman A. dan Ridwan E. (2009). Aplikasi Pemberian Maggot Sebagai Sumber Protein Dalam Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) dan Gurame (Osphronemus gouramy Lac). Laporan
Tinjauan Hasil Tahun 2008. Balai Pusat Budidaya Air Tawar Sukabumi. Hal. 175-181.
Halver JE. (1988). Fish Nutrition. Academic Press, INC. London.
Hepher B. (1990). Nutrion of Pond Fishes. Cambridge University Press. Cambridge New York.
Khodijah D., Rachmawati D. dan Pinandoyo. (2015). Performa Pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) melalui penambahan enzim papain dalam pakan buatan. Journal of Aquaculture Management and Technology. 4(2): 35-43.
Muslim dan Syaifudin M. (2012). Pemeliharaan Benih Ikan Gabus (Channa striata) Pada Media Budidaya (Waring) Dalam Rangka Domestikas. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautang. Universitas Riau. Pekanbaru Riau.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. (2014). Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 4: Produksi Benih. Badan Standar Nasional. Jakarta.
Suhenda N, R Samsudin dan E Nugroho. (2009). Pembenihan dan Pembesaran Ikan Baung di Sumatera Selatan. Laporan Hasil Riset 2009. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar.
Sukendar W., Pratama W. W., dan Anggraini S. I. (2021). Kinerja Pertumbuhan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) yang diberi Pakan dengan Penambahan Kunyit (Curcuma longa Linn). Aqua Marine. 8(1):8-13.
Susilowati R., Fitrhriani D. dan Sugiyano. (2017). Kandungan nutrisi, aktivitas penghambatan ACE dan antioksidan Hemibagrus nemurus asal Waduk Citrate, JawaBbarat, Indonesia. Jurnal Pascapanen dan Biokteknologi Kelautan dan Perikanan. 12(2): 151-164.
Umidayati. (2021). Penggunaan Fermentasi Dengan Bahan Hewan Dan Sayuran Sebagai Bahan Media Budidaya Cacing Sutra (Tubifex Sp). Jurnal Sains Akuakultul Tropis. 5(2): 179 - 189.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sujaka Nugraha, Tiara Puspa Anjani, Lia Puspita Sari, Humairani Humairani, Rahma Mulyani, Indah Anggraini Yusanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan by http://www.univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/ikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.