KOMBINASI UJI AKTIVITAS ANTIFOULINNG (Rhizophora apiculata) DI KABUPATEN PULAU MOROTAI

Authors

  • Rinto M. Nur
  • Rahmawati Rahmawati

DOI:

https://doi.org/10.31851/jipbp.v14i1.3365

Abstract

Penggunaan cat yang mengandung TBT sebagai pelapis dan antifouling sering dilakukan untuk mengurangi dampak penempelan biota pada permukaan bangunan maupun benda yang selalu terendam air. Hal ini menjadi salah satu penyebab pencemaran kimia di perairan yang lambat laun akan terakumulasi dan membahayakan biota maupun lingkungan. Namun, penggunaan bahan alami dari suatu organisme sebagai bioantifouling dapat mengurangi pencemaran kimia di perairan. Beberapa jenis mangrove mengandung senyawa bioaktif yang memiliki daya antifouling. Rhizophora apiculata merupakan salah satu jenis mangrove yang dilaporkan memiliki aktivitas anti-microfouling. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi R. apiculata dan senyawa bioaktifnya sebagai bahan antifouling. Sampel R. apiculata diambil dari Perairan Pulau Morotai. Ekstraksi dan identifikasi golongan senyawa bioaktif R. apiculata dilakukan di Laboratorium FPIK, Unipas Morotai. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi berulang selama 48—72 jam menggunakan pelarut metanol. Pengujian antifouling dilakukan dengan mengecat ekstrak R. apiculata di permukaan papan (10×10×2 cm3) kemudian direndam dalam laut selama 12 minggu. Sebagai pembanding, juga digunakan cat yang umumnya digunakan untuk mengecat perahu dan bangunan lainnya. Masing-masing pengujian dibuat dalam 3 kali ulangan. Pengamatan dilakukan setiap minggu dengan melihat jumlah biota yang melekat pada papan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan rendemen ekstrak metanol daun R. apiculata (EDRA) sebesar 8,2%. Hasil uji antifouling menunjukkan EDRA memiliki aktivitas antifouling. Identifikasi senyawa bioaktif menunjukkan bahwa daun R. apiculata mengandung senyawa bioaktif flavonoid, saponin, steroid, dan quinon.

 

Kata Kunci  : antifouling, rhizophora apiculata, senyawa bioaktif, makrofouling

References

Darlian L., Imran G. dan Fachruddin. 2011. Skrining bioaktivitas ekstrak kulit akar bakau merah (Rhizophora apiculata BI.) terhadap daya hambat pertumbuhan koloni bakteri Streptococcus sp. J. Prog.Kim.Si, 1(2): 73—82.

Fitrianingrum N., A. Sabdono dan I. Widowati. 2016. Aktivitas ekstrak kasar rumput laut (Sargassum echinocarpum) dan ZnO sebagai pigmen aktif pada cat antifouling. Journal of Marine Research. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr.

Hellio C., M. N. Nguyena, C. B. Tanguya, J. P. Maréchalb, dan A. Margaillan. 2014. Optimized silyl ester diblock methacrylic copolymers: a new class of binders for chemically active antifouling coatings. Progress in Organic Coatings, 77 (2014): 665– 673.

Manilal A., S. Sujith, G. S. Kiran, J. Selvin, dan C. Shakir. 2009. Biopotentials of mangroves collected from the southwest coast of India. J. Biotechnol. Biochem, 4(1): 59–65.

Nandhini S. dan K. Revathi. 2016. Antifouling activity of extracts from mangroves against biofouling bacteria isolated from boats in Royapuram, Chennai, India. Int. J. Curr. Microbiol. Appl. Sci., 5(8): 324–335.

Park K., R. Kim, J. J. Park, H. C. Shin, J. S. Lee, J. Kim, dan I. S. Kwak. 2012. Ecotoxicological evaluation of tributyltin toxicity to the equilateral venus clam, Gomphina veneriformis (Baivanvia: Veneriade). Fish Shellfish Immunol, 32 (3): 426-433.

Plouguerné E., C. Hellio, C. Cesconetto, M. Thabard , K. Mason, B. Véron, R. C. Pereira, dan B.A. P. da Gama. 2010. Antifouling activity as a function of population variation in Sargassum vulgare from the littoral of Rio de Janeiro (Brazil). J Appl Phycol, 22: 717724.

Prabhakaran S., R. Rajaram, V. Balasubramanian, dan K. Mathivanan. 2012. Antifouling potentials of extracts from seaweeds, seagrasses and mangroves against primary biofilm forming bacteria. Asian Pac. J. Trop. Biomed. 2(1): S316–S322.

Ravikumar S., M. Gnanadesigan, P. Suganthi, dan A. Ramalakshmi. Antibacterial potential of chosen mangrove plants against isolated urinary tract infectious bacterial pathogens. International journal of medicine and medical sciences, 2(3): 94—99.

Rejeki S. 2009. Suksesi penempelan makro marine-biofouling pada jaring keramba apung di Teluk Harun Lampung. Ilmu kelautan, 14(2): 112--117.

Sabdono A. 2007. Pengaruh ekstrak antifouling bakteri karang pelagiobacter variablis strain USP3.37 terhadap penempelan bernakel di perairan Pantai Teluk Awur, Jepara. Ilmu Kelautan, 12(1) : 18-23.

Santi I. W., O. K. Radjasa dan I. Widowati. 2014. Potensi rumput laut Sargassum duplicatum sebagai sumber senyawa antifouling. Journal of Marine Research, 3(3): 274-284.

Usman. 2017. Uji fitokimia dan uji antibakteri dari akar mangrove Rhizophora apiculata terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal kimia dan pendidikan kimia, 2(3): 169—177.

Downloads

Published

2019-06-30

How to Cite

M. Nur, R., & Rahmawati, R. (2019). KOMBINASI UJI AKTIVITAS ANTIFOULINNG (Rhizophora apiculata) DI KABUPATEN PULAU MOROTAI. Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan Dan Budidaya Perairan, 14(1). https://doi.org/10.31851/jipbp.v14i1.3365