PENGGUNAAN MEDIA KULTUR HASIL FERMENTASI DENGAN BAHAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN CACING SUTERA (Limnodrilus sp.)

Authors

  • Kurniati Lestari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang
  • Slamet Riyadi lestarikurniati80@gmail.com
  • Supriyadi Supriyadi

DOI:

https://doi.org/10.31851/jipbp.v15i2.5088

Keywords:

Cacing Sutera, Fermentasi, Media Bahan Organik

Abstract

Bahan organik yang menjadi substrat hidup dan sumber makanan bagi Cacing Sutera dapat ditingkatkan nutrisinya melalui kegiatan fermentasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terhadap Penggunaan Media Kultur Hasil Fermentasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) taraf perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali ulangan, yaitu MK0  (Debu batu bata 9 kg + fermentasi 4,5 kg kotoran kambing), MK1 (Debu batu bata 9 kg + fermentasi 4,5 kg kotoran kambing + fermentasi 2,25 kg  ampas tahu) MK2 (Debu batu bata 9 kg + fermentasi 4,5 kg kotoran kambing + fermentasi 2,25 kg  Azolla pinnata), MK3 (Debu Batu Bata 9 kg + Fermentasi 4,5 kg Kotoran Kambing + Fermentasi 2,25 kg Ampas Kelapa).  Wadah yang digunakan berupa kotak kayu berbentuk melingkar berukuran (60x60x20) cm3 yang dilapisi plastik hitam.  Media Pupuk yang digunakan difermentasi menggunakan MA11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan media budidaya yang berupa debu batu bata 9 kg + fermentasi 4,5 kg kotoran kambing + fermentasi 2,25 kg  Azolla pinnata memberikan pengaruh (p<0,05) terhadap peningkatan kandungan protein Cacing Sutera sebesar   61,4 %.

References

Abdulkadir, S. 1989. Studies on Symbiotic Nitrogen Fixation by Azolla pinnata in Indonesia. PhD. Thesis. The University of Tokyo. Japan. (Unpublished)

Agustono, Widodo,S,A. dan Paramita,W. 2010. Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar pada Daun Kangkung Air (Ipomea aquatic) yang Difermentasi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 2 (1) : 37-43.

Ansyari, P. dan Rifa’i, A. M. 2005. Penggunaan Berbagai Dosis Pupuk Pelengkap Cair (PPC) Bioton untuk Pertumbuhan Populasi Cacing Sutera (Tubifex sp). Jurnal. Fakultas Perikanan. Universitas Lampung. Lampung.

Arifbowo, A, N,. 2007. Pengaruh Suplementasi Ampas Tahu, Ampas Tempe dan Ampas Kecap terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Domba Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas

Chumaidi, MS., Ilyas, S., Yunus, MS., Sahlan, M., Utami, r., Priyadi, A., Imanto, T.P., Hartati, T.S., Bastiawan, D., Jangkaru, Z., dan Arifudin, R. 1992. Pedoman Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan Udang .Puslitbangkan PHPKANPT12Rep1992. Jakarta

Effendi, M. 2013. Beternak Cacing Sutera Cara Modern. Penebar Swadaya. Jakarata

Febrianti, D. 2004. Pengaruh Pempukan Harian dengan Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Populasi dan Biomassa Cacing Sutera (Limndrillus). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hanafiah, K.A. 2005. Rancangan Percobaan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Handajani. H. 2006. Peningkatan Nilai Nutrisi Tepung Azolla melalui Fermentasi. Naskah Publikasi. Fakultas Peternakan Perikanan. Universitas Muhammadyah Malang. Malang.

Hidayati, G, S. 2011. Pengolahan Ampas Kelapa dengan Mikroba Lokal sebagai Bahan Pakan Ternak Unggas Alternatif di Sumatera Barat. Jurnal Embrio. 4 (1) : 26-36.

Ismail, R. 2013. Peningkatan Pertumbuhan Populasi dan Biomassa Cacing Sutera (Limnodrilus sp) dengan Sistem Resirkulasi pada Model Wadah yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Perikanan. Universitas PGRI Palembang. Palembang.

Jaohari, T. Y. 2012. Pemanfaatan Limbah Lumpur (Sludge) Kelapa Sawit dan Kotoran Sapi untuk Budidaya Cacing Sutera (Tubifex sp) dalam Pengembangan Pakan Alami Ikan. Tesis. Pascasarjana. Universitas Terbuka. Jakarta.

Mahfudz, D. L., Suprijatna, E., Sarengat, W. 2011. Ampas Tahu tingkatkan Produksi Broiler. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Semarang.

Marian, M.,P. dan Pandian, T., J. 1984. Culture and Harvesting Techniques for Tubifex tubifex. Jurnal Aquakulture. Madurai Kamaraj University. Madurai. 42:303-315

.

Muchtadi. D. 2010. Teknik Evaluasi Nilai Gizi Protein. Alfabeta. Bandung.

Pursetyo, T.K., Satyantini, H.S., dan Mubarok, S.A. 2011. Pengaruh Pemupukan Ulang Kotoran Ayam Kering Terhadap Populasi Cacing Tubifex tubifex. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 3 (2) ; 177-182.

Putri, F. M. 2010. Kandungan Gizi dan Sifat Fisik Tepung Ampas Kelapa Sebagai Bahan Pangan Sumber Serat. Jurnal Kompetensi Teknik. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. 2 (2) : 32-43.

Rahman J,W. 2012. Efektifitas Penggunaan Berbagai Pupuk Kandang yang Difermentasi pada Budidaya Cacing Sutera Oligochaeta. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suharyadi. 2012. Studi Penumbuhan dan Produksi Cacing Sutra (Tubifex sp.) dengan Pupuk yang Berbeda dalam Sistem Resirkulasi. Tugas Akhir Tugas Magister Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Jakarta.

Syam, S.F. 2012. Produktivitas Budidaya Cacing Sutera (Oligochaeta) dalam Resirkulasi Menggunakan Jenis Substrat dan Sumber Air yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Winarno. G,F. 1997.Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winedar, H., Listyawati, S dan Sutarno. 2004. Daya Cerna Protein Pakan, Kandungan Protein Daging dan Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler setelah Pemberian Pakan yang Difermentasi dengan EM-4. Jurnal Bioteknologi. 3 (1) : 14-19.

Downloads

Published

2020-12-29

How to Cite

Lestari, K., Riyadi, S., & Supriyadi, S. (2020). PENGGUNAAN MEDIA KULTUR HASIL FERMENTASI DENGAN BAHAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN CACING SUTERA (Limnodrilus sp.). Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan Dan Budidaya Perairan, 15(2), 74–85. https://doi.org/10.31851/jipbp.v15i2.5088