Sebaran Spasial Nitrat dan Fosfat Di Perairan Terumbu Karang Kabupaten Bone dan Kelayakannya Untuk Lokasi Pertumbuhan Karang

Authors

  • Lalu Penta Sebri Suryadi Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone
  • Abdul Haris Universitas Hasanuddin
  • Dewi Yanuarita Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.31851/jipbp.v17i1.8373

Keywords:

nitrat, fosfat, karang

Abstract

Nitrat dan posfat dibutuhkan oleh zooxhantella yang bersimbiosis dengan terumbu karang. Kadar nitrat dan fospat perairan dipengaruhi oleh aktifitas di daratan karena sumber utama nutriaen yang ada di perairan berasal dari daratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi distribusi spasial nitrat dan fospat perairan dan kelayakan perairan untuk mendukung pertumbuhan karang. Pengujian nitrat dan fospat dilakukan di laboratorium kualitas air FIKP UNHAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar nitrat dan fospat perairan di perairan terumbu karang kabupaten bone tidak terpengaruh oleh jaraknya dengan daratan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kadar nitrat perairan melebihi baku mutu air laut sedangkan kadar fospat perairan masih dibawah baku mutu air laut. Kondisi oseongrafi seperti suhu, salinitas dan DO tidak berada dalam kisaran optimal, sedangkan kecerahan, kecepatan arus dan pH perairan masih dalam kondisi optimal dalam mendukung pertumbuhan karang.

References

[DPHKA] Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2009. SK.09/IV/Set3/2008 Tentang Pedoman Penangkaran/Transplantasi Karang Hias yang Diperdagangkan. Jakarta [27 Oktober 2009].

Hadi T. A, Giyanto, Prayudha B, Hafizt M, Suharsono A.B. 2018. Status Terumbu Karang Indonesia. P2O LIPI.

Ismail. 2010. Kajian Kepadatan Zooxanthellae pada Tingkat Eutrofikasi yang Berbeda di Perairan Kepulauan Spermonde Kota Makassar Provinsi Sulawesi –Selatan. Tesis. IPB.

Faizal A., Jompa J., Nessa N. dan Rani C. 2012. Dinamika Spasio Temporal Tingkat Kesuburan Perairan di Perairan Spermonde, Sulawesi Selatan. Seminar Nasional IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. 14 Juli 2012.

KEPMENLH. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tentang Baku Mutu Air Laut. Kementerian Lingkungan Hidup. Indonesia.

Guntur. 2011. Ekosistem Karang pada Terumbu Buatan. Ghalia Indonesia. Bogor

Ikhsan MK., Rudiyanti S., dan Ain C. 2020. Hubungan antara Nitrat dan Fosfat dengan Kelimpahan Phytoplankton di Waduk Jatibarang Semarang. Journal Of Maquares. Volume 9 No. 1, Hal. 23-30.

Paiki, K. dan Kalor, JD. 2017. Distribusi Nitrat dan Fosfat Terhadap Kelimpahan Phytoplankton di Peraiaran Pesisir Yapen Timur. Journal of Fisheries and Marine Science. Volume 1 No. 2.

Rahayu, NWST., Hendrawan, IG., dan Suteja, Y. 2018. Distribusi Nitrat dan Fosfat Secara Spasial dan Temporal Saat Musim Barat Di Permukaan Perairan Teluk Benoa, Bali.

Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Downloads

Published

2022-07-05

How to Cite

Suryadi, L. P. S., Haris, A., & Yanuarita, D. (2022). Sebaran Spasial Nitrat dan Fosfat Di Perairan Terumbu Karang Kabupaten Bone dan Kelayakannya Untuk Lokasi Pertumbuhan Karang. Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan Dan Budidaya Perairan, 17(1), 68–77. https://doi.org/10.31851/jipbp.v17i1.8373