BENTUK UKIRAN PADA BANGUNAN MUSEUM PDIKM KOTA PADANGPANJANG
DOI:
https://doi.org/10.31851/sitakara.v7i1.7466Keywords:
Bentuk, Ukiran, PDIKM Kota PadangpanjangAbstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk ukiran yang diterapkan pada museum PDIKM kota Padangpanjang. Bangunan Museum ini memiliki ciri khas yang menonjol terutama keindahan ukiran Minangkabau yang diterapkan dan dapat dilihat pada bangunan di museum ini. Museum PDIKM ini juga merupakan bangunan yang memiliki bentuk rumah Gonjong sebagai karakteristik budaya Minangkabau. PDIKM sebagai warisan budaya lokal bangunannya memiliki ukiran yang indah dan khas  serta memiliki makna, arti, pesan  dan fungsi yang kuat dalam budaya Minangkabau. Masalah difokuskan pada bentuk dari ukiran yang diterapkan pada Museum PDIKM Kota Padangpanjang selain untuk menambah kesan estetik juga memiliki fungsi dan makna, juga menggambarkan keselarasan dan keserasian budaya Minangkabau dan alamnya. Guna mendekati masalah ini dilakukan melalui  pendekatan estetis baik bentuk, struktur serta fungsi bangunan, dengan metode penelitian kualitatif, melalui sumber-sumber tertulis dan studi pustaka, dokumentasi artefak budaya, sehingga kajian ini  menyimpulkan bahwa ukiran-ukiran yang dipahatkan pada bangunan museum ini bersumber pada alam yang terkembang menjadi guru sebagai falsafah dalam penciptaan ukirannya dan memberikan identitas  budaya MinangkabauReferences
A.A. Navis, (1984), Alam Takambang Jadi Guru, Jakarta: PT Temprint.
Aryo Sunaryo, (2009), Ornamen Nusantara, Kajian Khusus Tentang Ornamen, Semarang:Dahara Prize.
Bahrudin Ahmad, (2017), Ornamen Minangkabau Dalam Perspektif Ikonografi, Padangpanjang: ISI Padangpanjang.
Djelantik, A.A.M., (2004), Estetika Sebuah Pengantar, Bandung : Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Feldman, Edmund Burke, (1967), Art As Image And Idea, New Jersey: Prentice-Hall, Inc, Englewood.
Fiandi, Chandra Okta,(2017), Keajaiban Rumah Gadang, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Guntur, (2004), Ornamen Sebuah Pengantar, Surakarta: STSI Press.
Gustami, SP, (2000), Seni Kerajinan Mebel Ukir Jepara:Kajian Estetik Melalui Pendekatan Multidisiplin, Yogyakarta : Kanisius.
___________, (2008), Nukilan Seni Ornamen Indonesia, Yogyakarta: Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Seni Indonesia
___________, (1990), Seni Sebagai Gagasan Dan Ide, terjemahan Art As Image And Idea, Yogyakarta: Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Hajijar dan Ediwar (ed), (2003), Padangpanjang Dalam Potret Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Dan Relegius, Padangpanjang: Badan Pengkajian Adat Budaya Daerah, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Padangpanjang
Hasmurdi, (2004), Ragam Rumah Adat Minangkabau, Falsafah, Pembangunan dan Kegunaan, Jakarta: Yayasan Citra Pendidikan Indonesia.
Hasni Siat, Dkk, (1998/1999), Ukiran Tradisional Minangkabau, Padang: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat.
Ibenzani, Usman, (1985), “Seni Ukir Tradisional Pada Rumah Adat Minangkabau: Teknik, Pola dan Fungsinyaâ€, Desertasi, Bandung: ITB Bandung.
Ismail Sudirman, (2007), Arsitektur Tradisional Minangkabau Nilai-Nliai Budaya Dalam Arsitektur Rumah Adat, Padang:Bung Hatta University Press.
Jamil, Muhammad, (2016), Bundo Kanduang Di Minangkabau, Bukitinggi: Penerbit Cinta Buku Agency.
Kartika, Sony Dharsono, (2016), Kreasi Artistik : Pertemuan Tradisi Dan Modern Dalam Paradigma Penciptaan Karya Seni Dan Desain, Karanganyar: Citra Sains
____________________, (2016), Seni Rupa Modern, Bandung: Rekayasa Sains.
Marah, Risman, (1987), Ragam Hias Minangkabau, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Moleong, Lexy J, 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasbahry Couto, (2008), Budaya Visual Seni Tradisi Minangkabau, Padang: Universitas Negeri Padang Press.
Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan Dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum.
Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Soenarto dan Sudyarto, (1982/1983), Arsitektur Tradisional Minangkabau Selayang Pandang, Jakarta: Proyek Media Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudyaan.
Soedarsono, RM, (1999), Metode Penelitian: Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Soegeng Toekio M, (1987), Mengenal Ragam Hias Indonesia , Bandung : Penerbit Angkasa
The Liang Gie, (1997), Garis Besar Estetika, Yogyakarta : PUIB
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
1. License
Use of articles will be governed by the Creative Commons Attribution - ShareAlike license as currently displayed on Creative Commons Attribution - ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA)
The author warrants that the article is original, written by stated author(s), has not been published before, contains no unlawful statements, does not infringe the rights of others, is subject to copyright that is vested exclusively in the author and free of any third party rights, and that any necessary written permissions to quote from other sources have been obtained by the author(s).
Jurnal Sitakara's spirit is to disseminate articles published are as free as possible. Under the Creative Commons license, Halaman Olahraga Nusantara permits users to copy, distribute, display, and perform the work. Users will also need to attribute authors and Jurnal Sitakara on distributing works in the journal and other media of publications.
4. Rights of Authors
Authors retain all their rights to the published works, such as (but not limited to) the following rights;
1. Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,
2. The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,
3. The right to reproduce the article for own purposes,
4. The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal Sitakara.
5. Co-Authorship
If the article was jointly prepared by more than one author, any authors submitting the manuscript warrants that he/she has been authorized by all co-authors to be agreed on this copyright and license notice (agreement) on their behalf, and agrees to inform his/her co-authors of the terms of this policy. Jurnal Sitakara will not be held liable for anything that may arise due to the author(s) internal dispute. Jurnal Sitakara will only communicate with the corresponding author.
6. Royalties
Being an open accessed journal and disseminating articles for free under the Creative Commons license term mentioned, author(s) aware that Jurnal Sitakara entitles the author(s) to no royalties or other fees.
Sitakara Jurnal oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/sitakara dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .