Kesehatan Mental Anak Broken Home
DOI:
https://doi.org/10.31851/wahanadidaktika.v22i3.15923Keywords:
Mental Health, Children, Broken HomeAbstract
Penelitian ini mengkaji dampak broken home terhadap kesehatan mental anak-anak melalui studi literatur. Broken home, yang disebabkan oleh perceraian, kematian orang tua, atau konflik berkepanjangan dalam keluarga, memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan psikologis anak. Anak-anak dari keluarga broken home sering mengalami stres, kecemasan, dan depresi, yang dapat mempengaruhi prestasi akademik, hubungan sosial, dan kesejahteraan umum mereka. Gangguan kesehatan mental pada anak-anak ini dapat muncul dalam bentuk agresi, penarikan diri, atau kompensasi. Penelitian ini menekankan pentingnya upaya bersama dari orang tua, keluarga, dan masyarakat dalam menjaga kesehatan mental anak-anak dari keluarga broken home. Strategi yang direkomendasikan meliputi komunikasi terbuka, memfasilitasi hubungan yang sehat dengan kedua orang tua, memberikan dukungan sosial, dan mengakses layanan terapi atau konseling. Kesimpulannya, penanganan yang tepat dan dukungan yang memadai sangat penting untuk membantu anak-anak mengatasi dampak psikologis dari situasi broken home.
References
Ambhore, A. M. ., Ashtaputre, A. A. ., Puri, P. A. ., Bhutekar, S. V. ., Bochare, B. R. ., Sheikh, M. R. ., … Taur, A. D. (2022). Communication problem and conflicts in parent child relationship. Indian Journal of Social Sciences and Literature Studies, 8(1), 251–253. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/360132450
Ariyanto, K. (2023). Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Anak. Metta : Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(1), 15–23. https://doi.org/10.37329/metta.v3i1.2380
Ayuningtyas, D., Misnaniarti, M., & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10
Esmaeili, N. S. (2012). Post-Divorce Parental Conflict , Parent-Child Relationship and Adolescents ’ Delinquency. 65(6), 245–262.
Ficky, F. U. A., & Sukari, S. (2024). Isu-Isu Kritis Dalam Pendidikan Islam. Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan, 22(1), 103–113. https://doi.org/10.31851/wahanadidaktika.v22i1.14123
Hanafi, M. I., & Sumardi, L. (2023). Dampak Broken Home terhadap Studi Anak di Desa Dasan Lekong. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(2), 881–886. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i2.1312
Hasanah, S., Sahara, E., Sari, I. P., Wulandari, S., & Pardumoan, K. (2017). Broken Home pada Remaja dan Peran Konselor. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 2(2), 1–6. https://doi.org/10.29210/3003212000
Hudi, I., Purwanto, H., Defi, K. N., Bintang, P. N., Dewi, S. M., Solehatunisa, & Nuraliffah, W. Y. (2024). Kesehatan Mental Anak di Dalam Keluarga Broken Home. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Psikologi, 4(1), 1–23.
Mamuly, W. F. (2021). Dampak Psikologi dan Sosial Terhadap Kesehatan Mental Anak Korban Broken Home di Desa Hattu Kabupaten Maluku Tengah. Tunas-Tunas Riset Kesehatan, 11(1), 17–20. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33846/2trik11104
Maslahah, S. M., Isnaini, L. S., & Prasetiya, B. (2023). Perkembangan Sosial Emosional Anak Broken Home Usia 4 Tahun Di Desa Sukapura Kabupaten Probolinggo. Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 69–84. https://doi.org/10.46773/alathfal.v4i1.604
Sigiro, J. S., Alexander, F., & Al-ghifari, M. A. (2022). Dampak Keluarga Broken Home pada Kondisi Mental Anak. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS), 01(2), 766–775. Retrieved from https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR/article/view/2498
Sumbulah, U., & Jannah, F. (2012). Pernikahan Dini Dan Implikasinya Terhadap Kehidupan Keluarga Pada Masyarakat Madura (Perspektif Hukum Dan Gender). Egalita, 7(1), 83–101. https://doi.org/10.18860/egalita.v0i0.2113
Uyun, M., & Warsah, I. (2021). Psikologi Pendidikan. Deepublish.