HASIL TANGKAPAN DAN LAJU TANGKAP TUGUK (TRAP NET) DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BARITO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Authors

  • Makri Makri
  • Rangga Bayu Kusuma Haris Politeknik Negeri Dumai
  • Rahma Mulyani Program Studi Budi Daya Ikan, Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31851/jipbp.v16i1.5874

Keywords:

Tuguk, laju tangkap, trapnet, Muara sungai, Barito.

Abstract

Alat tangkap tuguk ialah salah satu jenis  alat tangkap yang ditujukan untuk menangkap udang. Permasalahan pada perikanan tuguk adalah rendahnya selektivitas alat tangkap ini terhadap hasil tangkapan. Kondisi ini mengakibatkan hasil tangkapan didominasi ukuran kecil. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan dan laju tangkap tuguk. Penelitian dilakukan dengan metode observasi lapangan melalui wawancara dan pengamatan langsung terhadap hasil tangkapan tuguk yang beroperasi di muara sungai Barito. Pengamatan lapangan dilakukan bulan  Maret, Mei, Agustus  dan Oktober  serta data enumerator bulan Maret sampai Oktober 2018. Kegiatan penangkapan menggunakan alat tangkap tuguk berdemensi ukuran bukaan mulut jaring 6 x 7 meter,  panjang 13 meter, meshsize 1,0 ; 0,75 dan 0,25 inci sebagai  kantong hasil. Hasil penelitian menunjukan kisaran laju tangkap tuguk  26,4 – 48,6 kg/hari, rata-rata 36,97 kg/hari. Hasil tangkapan udang memiliki laju tangkap lebih tinggi dibanding laju tangkap ikan. Rata-rata laju tangkap udang  23,28 kg/hari atau 63 %, laju tangkap  ikan 12,94 kg/hari atau 35 %, dan laju tangkap sampingan yang dibuang (buntal, ular, anak kepiting laut dan teripang) 0,92 kg atau 2,48 %. Proporsi biomas hasil tangkapan kelompok udang didominasi udang bajang (Metapenaeus lysianassa) 25,9 %, kelompok ikan didominasi ikan panting famili (Ariidae sp.) 7,10 % dan ikan gulama  family (Sciaenidae sp.)  7,53%.

References

Anonim. 2014. Curah hujan bulanan Kabupaten Banjar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Banjarbaru (2014).

Anonimuos, 1998. Indentification Guide for Fishery Purposes. FAO. 1998.

Efriyeldi (1999). Sebaran spasial karakteristik sedimen dan kualitas air muara sungai Bantan tengah Bengkalis, kaitannya dengan budidaya KJA. urnal Natur Indonesia II (1) 1999.

Kottelat, M; A.J Whitten; S.N Kartikasari dan S. Wirjoatmodjo, 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Ikan air tawar Indonesia bagian Barat dan Sulawesi). Periplus Edition-Proyek EMDI. Jakarta.

Peristiwady. T, 2006. Ikan-ikan laut ekonomis penting di Indonesia. Petunjuk Identifikasi. LIPI Press. 2006.

Rupawan dan Dharyati. E. 2009. Upaya, laju tangkap dan analisis usaha penangkapan udang pepeh (Metapenaues ensis) dengan tuguk baris (filtering divice) di perairan Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Vol.2 no.5 tahun 2009.

Rupawan. 2013. Pemanfaatan Sumber daya Ikan di perairan muara sungai Barito Kalimantan Selatan. Makalah seminar hasil penelitian. Puslitbang Perikanan dan Konservasi Sumber daya ikan. Jakarta 20134.

Supriharyono, 2007. Pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkesinambungan dan ramah lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Perikanan . Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya. Palembang Desember .2007

Suyasa.N.I, M.Nurhudah, S.Rahardjo. 2010. Ekologi Perairan. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta. Penerbit STP Press. Jakarta.

Tarp.T.G. and P.J.Kailola. 2009. Trawled Fishes of Southtern Indonesia and Northwestern Australia. The Directorate Gen.

Downloads

Published

2021-06-28

How to Cite

Makri, M., Haris, R. B. K., & Mulyani, R. (2021). HASIL TANGKAPAN DAN LAJU TANGKAP TUGUK (TRAP NET) DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BARITO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan Dan Budidaya Perairan, 16(1), 11–18. https://doi.org/10.31851/jipbp.v16i1.5874