POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI TEPUNG IKAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN MAKANAN TRADISIONAL KHAS PALEMBANG BERBASIS IKAN
DOI:
https://doi.org/10.31851/jipbp.v6i1.67Abstract
Abstrak
Palembang terkenal dengan makanan tradisional yang berasal dari ikan, misalnya pempek, kemplang, tekwan, bakso, model, siomay, otak-otak dan makanan tradisional lainnya. Bahan baku utama pembuatan makanan tradisional tersebut adalah dari daging ikan, sedangkan sisanya (hati, tulang, kepala, sirip, dan jeroan) dianggap sebagai bagian yang tidak memiliki nilai ekonomis lagi dan dianggap sebagai limbah. Limbah ikan tersebut masih mengandung nilai gizi yang cukup tinggi, yang bila diolah dapat menghasilkan produk tepung ikan yang bernilai ekonomis tinggi dan sangat dibutuhkan dalam pembuatan pakan ternak dan pellet ikan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah hasil pengolahan makanan tradisional berbasis ikan, menjadi produk tepung ikan yang memenuhi standar mutu sesuai sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) serta untuk menentukan rekomendasi apakah layak atau tidak didirikannya pabrik pengolahan tepung ikan dari limbah hasil pengolahan makanan tradisional skala rumah tangga. Penelitian ini merupakan percobaan skala laboratorium dengan menggunakan teknologi pembuatan tepung ikan yang telah mengalami beberapa modifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembuatan tepung ikan yang telah di modifikasi ini mampu menghasilkan tepung ikan dengan Mutu III sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Ditinjau dari analisa kelayakan usaha, yang meliputi pemilihan lokasi, ketersediaan bahan baku, proses produksi, pemasaran, analisis dampak lingkungan, serta analisis usaha (B/C Ratio=1,33, BEP=20.079 kg, ROI=7,87%, dan PBP=12,71 bulan), maka pendirian pabrik tepung ikan skala rumah tangga layak untuk dilaksanakan.
Downloads
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan by http://www.univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/ikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.