Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Dari Keluarga Utuh dengan Siswa Dari Keluarga Broken Home di SMA Negeri 4 Kabupaten Batanghari

Authors

  • Dwi Fortuna Azhari Universitas Negeri Jambi
  • Rasimin Rasimin Universitas Negeri Jambi
  • Freddi Sarman Universitas Negeri Jambi

DOI:

https://doi.org/10.31851/juang.v6i2.13028

Abstract

Abstrak

Keluarga menjadi bagian penting bagi pertumbungan dan perkembangan siswa, baik secara fisik maupun mental. Keluarga yang harmonis akan memberikan rasa nyaman dan tentram bagi anak karena anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tuanya. Kondisi tersebut tentunya akan bertolak belakang dengan situasi dan kondisi anak yang hidup dalam keluarga broken home.. Situasi dan kondisi keluarga broken home, tentunya akan jauh dari rasa damai dan tentram, karena hari-harinya dipenuhi dengan pertengkaran dan percekcokan kedua orang tua. Situasi dan kondisi yang tidak kondusif bagi anak tersebut akan dapat mempengaruhi sikap dan mental anak yang pada akhirnya dapat berujung pada penurunan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor hasil pengukuran variabel motivasi belajar siswa SMAN Batanghari dari keluarga utuh adalah 131,89 rata-rata skor hasil pengukuran motivasi belajar siswa dari keluarga utuh di SMAN Batanghari adalah 106,33dan nilai t hitung sebesar 7,453. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran motivasi belajar dari keluarga utuh masuk dalam ketegori tinggi. motivasi belajar dari keluarga broken home pada siswa SMAN di Kabupaten Batanghari sedang. motivasi belajar siswa dari keluarga utuh secara signifikan memiliki perbedaan dengan motivasi belajar siswa dari keluarga broken home. Hasil tersebut juga dapat diartikan bahwa motivasi belajar siswa dari keluarga utuh secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar siswa dari keluarga broken home.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Keluarga Broken Home, Keluarga Utuh

 

Abstract

The family becomes an important part of the growth and development of the students, both physically and mentally. A harmonious family brings comfort and peace to the child because the child receives the full attention and affection of both parents. Such conditions would certainly conflict with the situation and the condition of the child in the broken home family. The situation and condition of the broken home would, of course, be far from peaceful and sound, for her days were filled with strife and strife between the parents. Situations and conditions that are not conducive to a child will be able to influence the child's attitude and mental attitude that can eventually lead to a drop in students' learning motivation. Research shows the average score of the measuring of the variables of the motivational studying of the batanghari students from the intact family is 131.89 the average score of the student learning motivation measurement from the intact family in sman batanghari is 106.3333. and the value of the t count is 7.453. Based on the results of research, it could be concluded that the measuring of the motivation for learning from intact families falls into high category. Motivation learned from the broken home family on a sman student in the batangday-district. The student's learning motivation from intact families is significantly different from the student's learning motivation from the broken home family. The result may also mean that students' learning motivation from intact families is significantly better than the student's learning motivation from the broken home family.

Keywords: learning motivation, broken home family, intact family

References

Agency, Beranda. 2015. Berpikirlah Sebelum Bercerai. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Astari, Dea Yuli, Tritjahjo Danny Soesilo, and Setyorini. 2022. “Pengaruh Modalitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Angkatan 2018 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.” JUANG: Jurnal Wahana Konseling 5(1):34–46.

Elfidayati. 2020. Pengantar Psikologi Pendidikan. Magelang: STAI-JM Press.

Fitriana, Ratna Nur, Siti Fitriana, and M. .. Primaningrum Dian. 2020. “Dampak Perceraian Terhadap Regulasi Emosi.” Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU) 4 343–55.

Hasanah, Uswatun. 2019. “Pengaruh Perceraian Orangtua Bagi Psikologis Anak.” Jurnal Analisis Gender Dan Agama 2(1):18–24.

Indriani, D., Haslan, and M. Zubair. 2018. “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak.” Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman 5(1).

Maimun, and M. Thoha. 2018. Perceraian Dalam Bingkai Relasi Suami-Istri. Surakarta: Duta Media Publishing.

Mone, H. .. 2019. “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Perkembangan Psikososial Dan Prestasi Belajar.” Jurnal Pendidikan IPS 6(2):155–63.

Mufaroha. 2021. Perceraian Dan Hak Anak. Bandung: Global Aksara Pers.

Rahmat, P. 2021. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Rustina, and Suharnis. 2020. Sosialisasi Anak Pada Keluarga Single Parents. Cirebon: Adab.

Sari, Laili Sobriani Puspita, Ika Oktavianti, and Lintang Kironoratri. 2023. “Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Motivasi Belajar Anak.” Jurnal Educatio 9(2):1153–59. doi: 10.31949/educatio.v9i2.5010.

Siswanto, D. 2020. Anak Di Persimpangan Perceraian : Menilik Pola Asuh Anak Korban Perceraian. Surabaya: Airlangga University Press.

Sukmawati, Berlia. 2021. “Dampak Perceraian Orang Tua Bagi Psikologis Anak.” Jurnal Studi Gender Dan Anak 03(02):24–34.

Sutja, Akmal, Emosda, Suparjo Herlambang, and Nelyahardi Gutji. 2017. Panduan Penulisan Skripsi Untuk Prodi Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.

Trisnawaty, Syalma, Tritjahjo Danny Soesilo, and Setyorini. 2022. “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kemandirian Siswa Kelas IX A SMP Sudirman Ambarawa.” JUANG: Jurnal Wahana Konseling 5(2):125–36.

Additional Files

Published

2023-09-18

How to Cite

Fortuna Azhari, D., Rasimin, R., & Sarman, F. (2023). Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Dari Keluarga Utuh dengan Siswa Dari Keluarga Broken Home di SMA Negeri 4 Kabupaten Batanghari. Jurnal Wahana Konseling, 6(2), 84–98. https://doi.org/10.31851/juang.v6i2.13028