Asesmen Keterampilan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Semester Enam dalam Pelaksanaan Konseling Lintas Budaya

Authors

  • Muhammad Ferdiansyah Prdi Bimbingan Konseling Universitas PGRI Palembang
  • Romadhona Noverina Prdi Bimbingan Konseling Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31851/juang.v2i1.2758

Abstract

 

Abstrak

 

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan perbedaan masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan konseling konselor berpotensi mengalami kegagalan dalam memahami budaya peserta didik atau konseli sehingga dapat berakibat pada gagalnya proses konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil asesmen dan kemudian diajadikan sebagai informasi untuk mengambil tindakan yang lebih baik. penelitian menggunakan metode evaluasi dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan FGD. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Temuan penelitian diperiksa melalui empat kreteria yaitu (1) uji Kepercayaan 2) Keteralihan, 3) Defendibilitas 4) Konformitas. Hasil penelitian ditemukan bahwa ; a)kesalahan dalam melakukan diagnosis masalah konseli b)lemahnya wawasan tentang budaya konseli c)Lemahnya kemampuan dalam membangun relasi terapeutik, d) kesulitan dalam melakukan empati dan e)lemah dalam mengeksplorasi masalah konseli

 

Kata Kunci:Asesmen,Keterampilan Mahasiswa BK, Konseling Lintas Budaya.

 

Abstract

Indonesia was a country that has many various in community differences, so that in the implementation of counseling, counselor had the potential to fail in understanding the culture of students or counselees, so it can be resulted in the failure of the counseling process. This study was aimed to obtain assessment result then made as information to take better action. The research used evaluation methods with a study case approach. The technique of collecting data was used by interview, observation, and documentation. The sample was used purposive sampling technique. The research findings were examined through four criteria, namely (1) Trust test, 2) Transferability, 3) Dependability, 4) Conformity. The result was showed that students were not skilled in a) diagnosing counselee problems b) low of insights about counselee culture c) low of ability to build therapeutic relationship, d) difficulty in doing empathy and e) low in exploiting counselee problems.

Keywords: Assessment, Counseling Guidance Student Skills, Cross-Cultural Counseling.

 

References

Ferdiansyah, M & EFrianto. (2018). Pola Guru Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Siswa Bermasalah di SMA PGRI 4 Palembang.. Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research, 1 (1): pp. 91-94

Ferdiansyah, M. (2015). Dasar Penelitian Kualitatif. Bogor : Cv. Herya Media

Iswari Mega, 2013. Efefective of Counseling Process With Understanding Communication Bettwen Culture. Prosiding Seminar Internasional Konseling. Bali: Undiksha

Lago. Collin ( 2006 ). Race, Culture and Counselling The Ongoing Challenge. England: McGraw-Hill House

Moleong. (1998). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Neukrug Edward S., 2012. Theory, Practice, and Trends in Human Services.USA: Cangage-Global

Prayitno, 2012. Wawasan Profesional Bimbimbingan dan Konseling. Padang : UNP Press

Yin. Robert. K (2018). Studi Kasus. Desain dan Metode. Terjemahan oleh M. Zauzi Muzakir. Jakarta: PT Raja Grafindo

Yusuf. A. Muri (2013). Metode Penelitian; Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Padang: UNP Preess

Downloads

Published

2019-03-28

How to Cite

Ferdiansyah, M., & Noverina, R. (2019). Asesmen Keterampilan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Semester Enam dalam Pelaksanaan Konseling Lintas Budaya. Jurnal Wahana Konseling, 2(1), 30–37. https://doi.org/10.31851/juang.v2i1.2758