Gambaran Perilaku Burnout di SMP Negeri 2 Pedamaran

Authors

  • Febta Trisnawati SMP NEGERI 2 PEDAMARAN

DOI:

https://doi.org/10.31851/juang.v3i1.4893

Keywords:

Perilaku, Burnout, SMP Negeri 2 Pedamaran

Abstract

Berdasarkan data dan informasi yang didapatkan oleh peneliti melalui observasi bahwa siswa sering mengalami malas dan jenuh untuk belajar dikarenakan pembelajaran yang diberikan kurang menarik dan pemberian pelajaran monoton seperti di suruh meringkas dengan banyak halaman serta tidak disertai dengan penjelasan dari guru yang mengajar sehingga tindakan-tindakan untuk merespon kejenuhannya dengan cara tidak masuk kelas dan suka membolos duduk dikantin sekolah dan tidur di dalam kelas saat sedang ada pelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil presentase siswa pada gambaran perilaku burnout di SMP Negeri 2 Pedamaran dan juga untuk mengetahui perilaku burnout pada siswa laki-laki dan perempuan di SMP Negeri 2 Pedamaran dan juga untuk mengetahui implikasi bimbingan dan konseling terhadap gambaran perilaku burnout di SMP Negeri 2 Pedamaran. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi sebanyak 120 siswa dari kelas IX. dan sampel diambil dari 60 siswa kelas IX.3 dan kelas IX.4 Sebanyak 60 siswa. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi, rumus untuk menghitung persentase dengan rumus norma kategori presentase dan interpretasi skor. Hasil penelitian persentase perilaku burnout di SMP Negeri 2 Pedamaran adalah sangat tinggi (ST)  40%, tinggi (T) 45%, sedang (S) 10%, rendah (R) 5%, sedangkan sangat rendah (SR) 0% tidak ada. Sedangkan implikasi bimbingan dan konseling guru tetap memberikan arahan agar perilaku burnout tidak terjadi meningkat seperti melakukan sosialisasi mengenai dampak perilaku kejenuhan dan memberikan motivasi agar para siswa memiliki pengetahuan.

References

Arikunto, s. (2014). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aminudin,A.K. (2013). Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Pornografi Pada Siswa KELAS VIII DI SMPN 5 Lembang.

Ani Ulfa.(2014). Upaya Preventif Guru Bimbingan Dan Konseling Terhadap Terjadinya Bunrout. Jurnal Hisbah.Vol.11 No 1.

Cheraghian, H,Faskhobi, B, Z, Heidari, N., & Sharifi, P. Y.(2016). Self Compassions As A Rationship Moderator Between Acdemic Burnout And Mental Health In Students. International Journal Of Academis Rasearch In Progressive Education And Development, 5 (2) .

Elsi Novarita. (Juni 2014). Perilaku Bolos Siswa Dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Dan Konseling. Jurnal Konseling Dan Pendidikan , Volume 2, Nomor 2, ,Hlm 9-13.

Hanna Hersy Apsarie. (2016). Fenomena Burnout Guru Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Menengah Kejuruan.

Moh. Agus Rohman. (2018). “Kejenuhan Belajar Pada Siswa Di Sekolah Dasar Full Day Sekolahâ€, Skripsi: Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Dan Ksehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Muhammd Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta Erlangga. 2009. Hlm. 31.

Purba J. Juni (2007). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Burnout Pada Guru, Jurnal Psikologi. Vol.5. No.1.

Prof. Dr. h. Prayitno, M. S. (2015). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.

Riduwan. (2009). Metode Dan Teknik Penyusunan proposal Penelitian, Bandung. Alfabeta.. Hlm.132..

Roni Budi Jatmiko. (Tahun Ke-5 (2016). Perbedaan Tingkat Burnout Belajar Siswa Laki-Laki Dan Perempuan Kelas VIII Di SMP Negeri 3 Medan. E-Journal Bimbingan Dan Konseling Edisi 2.

Sari., S. P. (2020). Guidance And Counseling The Faculty Of Education University Of Pgri Palembang , Volume 462.

Shinta larasati & pramesti p. Paramita (2012). Tingkat burnout ditinjau dari karakteristik demografis (usia, jenis kelamin, dan masa kerja) suru SDN inklusi di surabaya. Vol 1. No 2.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Vitasari., I. (2016). Kejenuhan (Burnout) Belajar Ditinjau Dari Tingkat Kesepian Dan Kontrol Diri Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta.

Downloads

Published

2020-03-28

How to Cite

Trisnawati, F. (2020). Gambaran Perilaku Burnout di SMP Negeri 2 Pedamaran. Jurnal Wahana Konseling, 3(1), 51–60. https://doi.org/10.31851/juang.v3i1.4893